"Hem ..., bener! gue rasa mereka emang nggak mengalami masa kecil dengan jargon, 'berani kotor itu baik' Liat mukanya pada girang, termasuk pacar gue." Cecil membenarkan.
Kesembilann cowok itu udah basah kuyup, kayak bocah gang sempit. Nggak akan ada yang percaya kalo mereka pengusaha muda.
Jo yang biasanya tenang kini paling semangat buat aer sabun, yang lain pada ngikut. Setelah ini entah hukuman apa yang menanti mereka. Sayangnya nggak ada Cia, kalo gadis itu ada, udah dia yang mimpin perang sabun ini.
Gadis itu di tahan Dhika, di ruang kepala sekolah. Dia tau istrinya mau berkontribusi membantu hukuman bestinya, dia nggak akan membiarkan hal itu. Istrinya nggak akan terbebani sama hukuman, yang ada kegirangan main.
Dia sendiri nanti yang kesal!
"Bu, saya mau ke toilet. Kayaknya dapat, mau pakai pembalut." Bisik Cia pada Sonya.
Dhika yang duduk di sofa memperhatikan gerak-gerik istrinya dengan mata menyipit curiga. Dia yakin saat ini Sonya sedang di kerjainya.