"Saya ingin mereka tau bahwa kamu wanita yang sudah menikah. Dengan begitu kamu akan aman."
"Aman apanya? Saya niat liburan kesana bukan perang. Pakek nggak pakek nggak ngaruh juga."
Dia nggak suka di paksa gini tapi Dhika suka kali maksa, otoriter banget ini lakik. Pikirnya.
"Pakai, kalau tidak mereka akan menjalaninya sampai libur akhir tahun."
"YA ALLAH NGESELINNYA INI ORANG! KOK BISA SAYA NIKAH SAMA DIA!!!" Jerit Cia dengan sekuat tenaga.
Dhika menarik tangan Cia yang menengadah keatas seperti orang berdo'a, gadis itu jatuh dalam pelukannya, aroma Cia buat Dhika tenang.
"Nurut, cincin itu simbol kalau kamu adalah istri saya. Elle tidak bisa memungkiri itu dan juga jangan memikirkan perasaan orang lain, pikirkan perasaan suami."
Dhika menangkup wajah Cia, tatapan mereka saling bertemu setelah itu ciuman lagi.
Nggak Dhika nggak Cia udah candu sama bibir masing-masing. Cia menutup mata dan mulai meresapi ciuman mereka yang romantis sampek lupa diri.