"Bapak darimana?" tanya Cia begitu melihat Dhika masuk.
Bukannya posesif, dia takut tinggal sendiran dia kantor ini, kan banyak cerita kalau sekolah itu sarang hantu. Apalagi kantor.
"BP, kamu balik kekelas sekarang. Apa penyebabmu menangis nnati kita bahas di rumah."
Cia mengangguk, dia kembali masuk ke dalam kamar dan membenhi penampilannya yang mirip kayak orang gila.
Dalam kamar mandi, dia cuci muka biar nggak nampak kali sembab habis nangis sama muka bangun tidurnya, di sambernya handuk si Dhika buat ngelap muka, setelah itu dia ngerapiin rambut pakek jari sebab nggak ada sisir.
Dhika lagi bicara dengan Boy ketika istrinya keluar, penampilannya udah jauh lebih baik dari yang tadi. Cia tersenyum sopan pada Boy, pria yang banyak menolongnya selama ini.
'UDAH TUGAS DIA KALEE!' jerit dewi batinnya yang dia abaikan.
"Makan dulu." Cia melihat ada pizza di atas meja, seketika perutnya berbunyi. Cepat kali kerja otaknya kalau masalah makan.
selamat membaca ya? jangan lupa tinggalkan jejak komentar biar makin semangat nulisnya