Hanya ada senyum yang di ukir pria itu di wajahnya, melihat Noey yang begitu emosi
"Mereka yang mengatakannya padaku, karena itu. Karena aku telah mengatakan yang sebenarnya, aku tidak ingin kau memasukkanku ke dalam penjara, aku akan di bunuh oleh mereka jika aku berada di sana,"
"Mereka? Mereka siapa?" tanya Noey lagi.
Awana hanya melihat pria itu sedang marah, tapi dia ingin memastikan sesuatu sehingga dia datang ke tempat itu.
"Siapa mereka?" tanya Awana membuat Noey melirik ke arah gadis itu.
Pria itupun melirik ke arah Awana yang bertanya tentang mereka yang membantunya.
Bumm. Duar...
Dari dalam perut pria itu, seketika meledakkan sesuatu, menghamburkan isi dalam perut miliknya.
"Peledak," kata Awana yang telah berjongkok melihat pria itu.
"Ke... ka... sih—mu, ma—sih hi... hi... dup," kata pria itu terbata-bata sambil berbisik di telinga Noey. "...." ada satu kata lagi yang di katakan olehnya setelah itu meninggal dunia.