Kapitel 158: Bercerita tentang masa lalu

Hingga beberapa saat kemudian, Nadia menghela nafas sangat pasrah dan mulai berpikir apakah dirinya harus bercerita semua ini kepada sang Bunda. Tetapi sepertinya tidak ada yang salah, karena semuanya juga sudah terjadi dan berlalu begitu saja.

"Selama ini Nadia memang selalu di bully dan dimanfaatkan oleh beberapa orang yang mungkin dari awal sudah tidak menyukai Nadia. Tapi, sejak saat itu Nadia juga mulai mengerti bahwa memang tidak semua orang itu bisa memiliki kepribadian atau sifat yang sama,"

Gadis cantik itu menghela nafas sejenak dan tersenyum tipis menatap sang bunda yang saat ini juga sedang menatap dirinya dengan tatapan yang sangat sendu seakan-akan menahan tangis karena sama sekali tidak pernah menyangka bahwa anaknya sudah mengalami kehidupan yang sangat menyedihkan seperti apa yang baru saja diceritakan oleh Nadia itu.