Kapitel 242: Bukan Anggur

Si Tukang Servis Toilet, berlari sekencang-kencangnya, sedangkan Jeng Oktaf mulai mengejarnya dengan jurus menggelinding.

Glubuk!

Glubuk!

Glubuk!

Jeng Oktaf terus mengejar pria itu lalu si pria pun terpaksa berhenti, karna kebetulan di depannya sedang lewat truk tanah besar.

"Ampun, Bu! Ampun," ujar si Tukang Servis yang merasa ketakutan.

"Mau balik ke rumah gue, enggak?!" tanya Jeng Oktaf dengan nada mengancam.

"Anu, Bu ... anu ...."

"Kamu mau benerin toilet saya atau saya bakalan glindingin tubuh saya ke tubuh kamu sampai gepeng?!" acam Jeng Oktaf.

Si Tukang Servis masih saja gugup dan dia tampak ragu-ragu untuk menjawabnya.

"Kamu tadi kena amnesia gara-gara kepala kamu masuk ke dalam kloset! Terus kamu mau kena amnesia lagi gara-gara kepala kamu ketiban tubuh saya?!" tanya Jeng Oktaf.

Si Tukang Servis Toilet langsung membayangkan bagaimana jadinya kalau benar-benar hal itu terjadi.