Kapitel 145: Pesona Jamillah

Beralih ke Rawa Goceng, sebuah kampung nan asri dengan penuh keunikan.

Tentunya keunikan dari warga kampungnya.

Wans tengah berjalan santai menuju rumah kedua sahabatnya, yaitu Juju dan Patria.

Cukup lama dia berdiam di rumah saja dan hanya melakukan penelitian.

Hari ini sudah saatnya bagi Wans untuk mencari hiburan.

Wans berbelok ke rumah Juju, dan dia sudah berdada di depan pintu.

Dia hendak mengetuknya, tapi di samping rumah Juju ada Jamillah yang sedang asyik menjemur pakaian.

Jamillah baru saja mencuci pakaian, dengan masih mengenakan piyama tidur bermotif katak.

Jamillah belum sempat mandi apalagi merias wajah, rambutnya saja masih tampak awut-awutan, karna sejak bangun tidur dia belum sempat menyisir rambut.

Wans terpesona melihat wajah Jamillah, hari ini Jamillah tampak sangat berbeda, wajahnya terlihat begitu cantik natural tanpa makeup.

Ini pertama kalinya Wans melihat wajah Jamillah tanpa riasan.