Kapitel 43: Kekecewaan Javas

Happy Reading

***

"Tuan Uki?" salah satu karyawan yang bertugas menjadi Office menghampiri Uki yang sedang mengelap patung wanita karya Javas yang sudah terjual.

"Ada apa?" tanya Uki tanpa melihat orang yang memanggil namanya dengan sopan. Padahal Uki tak mau dipanggil Tuan karena disini ia pun pekerja, bukan bossnya. Bossnya adalah Javas.

"Itu, Tuan Javas 'kan?"

Uki langsung menegakkan tubuhnya, sejak tadi pagi Javas menghilang. Ini sudah pukul 10 pagi. Uki mencarinya sejak tadi, tapi tak ketemu juga. Javas sempat melantur semalam akan menemui seseorang saat matahari terbit.

Tapi, tidak sepagi itu juga!

"Astaga!" Uki langsung melepas celemek yang melekat di tubuhnya. Ia segera berlari keluar auditorium transparan yang digunakan Javas untuk mengadakan pameran tunggalnya.

"Dasar bajingan bodoh!" Umpat Uki melihat Javas yang berjalan gontai seperti tanpa nyawa di seberang jalan sana.