Makan malam itu sendiri dipilih oleh Clara Dimitrova di satu restoran yang cukup mewah bergaya Eropa. Mereka mendapatkan meja yang strategis tanpa ada gangguan dari pengunjung lainnya. Bahkan, meja itu bersebelahan dengan miniatur air terjun yang menambah kesan romantis keduanya.
"Ermm, Sayang," bisik Ardha Candra. "Apakah kau yakin, di sini sepertinya sangat mahal?"
Clara tersenyum, menyentuh tangan sang kekasih. "Hei, sudahlah. Jangan kamu pikirkan. Bagiku, yang penting kau suka, dan aku tidak peduli dengan harga yang harus dikeluarkan."
"Ya Tuhan," Ardha Candra terlihat murung. "Seharusnya, itu kata-kata milikku. Aku merasa menjadi pecundang saja di hadapanmu. Maafkan aku, Sayang."
"Ayolah, Sayang," sahut Clara. "Jangan dibahas lagi."
Beberapa saat kemudian, dua pelayan berpakaian sangat rapi mendekati meja di mana Clara dan Ardha Candra berada. Semua makanan dan minuman yang telah dipesan keduanya dihidangkan dengan begitu artistik.