Aka Manah sedang berada di dalam kantor di rumah sakit—tempat seharusnya di mana Dokter Arya bertugas sebagai seorang dokter senior. Di hadapannya, berdiri berjejer Johan, Nita, dan Bertha.
"Dan kalian bertiga harus ingat," ujar Aka Manah, "kalian harus bisa membaur, menggantikan tugas manusia-manusia yang kalian gunakan wujudnya sekarang ini. Tahan-tahanlah keinginan kalian untuk membunuh para manusia."
"Bagaimana dengan bagian rumah sakit ini yang di sayap kiri, Tuan?" tanya Johan pula.
"Bagian itu sedang dalam tahap pembangunan," kata Aka Manah. "Apa yang ada dalam pikiranmu, Johan?"
"Saya hanya berpikir, jika Anda ingin menjadikan rumah sakit ini sebagai markas utama kita, ada baiknya kita mulai dari sana."
Aka Manah tersenyum. "Kau sama sekali berbeda dari Nimfa yang lainnya, Johan. Bagus," ia pun mengangguk-angguk. "Kau selidiki terlebih dahulu areal di sayap kiri itu. Jangan bertindak melebihi dari apa yang aku perintahkan."
"Baiklah, Tuan Aka Manah."