"Tuan, kumohon! Lihat kesetiaanku terhadap ibu dan ayah anda." Pintanya dengan suara tergugu.
"Setia? Mereka akan tertawa mendengar lecucon itu. Setia yang kau maksud merencanakan pembunuhan pada putra mereka?" Desis Rich. Dia masih tidak menyangka wanita yang bekerja pada keluarganya lebih dari setengah abad, adalah dalang dari ambisi gila ini.
"Aku menyesal. Tolong, ampuni sekali ini, tuan muda" Tangisnya kembali pecah dengan isakkan yang tiada henti.
"Tuan muda? Jangan berani kaumemanggilku seperti itu. Dan ya, aku lakukan ini bukan untukku tapi untuk Rosseanne." Geram Rich, suaranya bak raungan iblis yang menakutkan.
DORR!!
Satu tembakan dengan suara yang cukup memekakkan telinga melesat kepapan tembak dengan tepat. Suara teriakkan menggema bersamaan dengan itu.