Kapitel 250: Jalan Pintas yang Dipilih Zahara

Suasana hati yang baik dari kedua bibi itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Elena menangis dan pingsan, Elena terjebak seperti ayam kayu.

Di tengah malam, Kiram naik ke kamar tidur Jesse Soeprapto.

Saat itu Jesse Soeprapto masih mengerjakan pekerjaan rumah di bawah jendela.

Dia harus menebus pekerjaan rumah yang hilang dan membiarkan cuaca berubah di luar.Jesse Soeprapto masih harus bekerja keras untuk mendapatkan sertifikat kelulusan.

Rumor ini tidak bisa menyakitinya sama sekali.

Ketika Kiram masuk, Jesse Soeprapto terkejut, dan segera mengunci pintu. "… Urusan keluargamu, ini banyak masalah." Kiram mencubit wajahnya, "Hal kecil, apakah kamu membuat masalah?".

Jesse Soeprapto diam.

"Kenapa kamu tidak memberitahuku?" Kiram mengangkat dagu rampingnya dan memintanya untuk menatapnya. "Jika kamu memberitahuku, aku telah membersihkannya untukmu sejak lama, jadi mengapa repot-repot?"

Kiram akhirnya tahu mengapa Jesse Soeprapto harus tinggal di Soeprapto Mansion.