JANGAN BERMAIN-MAIN DENGANKU ...! KAMU TAHU SIAPA AKU ?
"Upacara Bulan Purnama ya? Sayang sekali, kalau harus dibasahi oleh darah! padahal ini upacara suci! Aku juga tidak suka darah seorang pemuda! untuk apapun, kita ini wanita! baik untuk kecantikan, keabadian atau kekayaan tak perlu tumbal lelaki? buat apa ?" kataku dan mendekati pemuda yang sudah sadar kembali. Dan membuka topengnya.
"Jarang sekali lelaki dan wanita yang masih perjaka atau perawan di jaman seperti ini bukan? bagaimana kita tahu dia seperti itu ?" ucapku sambil membelai wajah si pemuda yang ketakutan.
"Tolong .. jangan ..." katanya sambil menangis.
"Upacara yang suci haruslah, oleh orang yang suci juga! tidak kotor oleh noda apapun !" aku menatap Queen dengan tajam, aku menatap ke atas ada kaca di atapnya sehingga sinar bulan menerobos jatuh ke arah pemuda.