Kapitel 216: Kepanikan Karen

Rio kembali ke rumah saat menjelang subuh.

Ia masuk ke kamar secara perlahan takut membangunkan Kirana yang sedang tidur.

Kirana yang mendengar suara pintu di buka cepat-cepat memejamkan matanya seolah sedang tertidur pulas.

Rio menatap wajah Kirana yang tampak tidur pulas, ada perasaan bersalah di hatinya telah menyakiti wanita sebaik Kirana.

Rio lalu berjalan mengendap-endap menuju ruang ganti dan mengganti pakaiannya dengan piyama tidur lalu Ia naik ke tempat tidur, menarik selimut Kirana yang tersingkap ke atas agar istri itu tidak kedinginan.

Ia lalu mengecup perlahan kening Kirana lalu bergabung di dalam selimut seraya memeluk tubuh Kirana dari belakang.

"Aku mencintai mu sayang." bisik Rio pelan di telinga Kirana.

"Maaf..." Ucap Rio dengan nada getir, ia tidak sanggup melanjutkan ucapannya dan memilih untuk tidur.