Malam itu saat Rio dan Kirana tengah tertidur pulas, telpon Rio yang ia buat dalam mode tanpa nada dering, tidak berhenti-henti bergetar tampak ID penelpon bernama Gisa terus menerus muncul.
Rio yang tengah tertidur pulas terbangun karena terganggu dengan bunyi getaran ponselnya yang letaknya tidak jauh dari kepala Rio.
Dengan mata yang masih terpejam, ia terpaksa mengangkatnya telpon itu. Ia berbicara dengan sang penelpon dengan suara setengah berbisik agar Kirana yang tengah berada di pelukannya tidak terbangun dari tidurnya.
"Ada apa ?" Tanya Rio.
Gisa menelpon Rio dengan alasan kalau ia sedang sakit. Perutnya sangat sakit dan terasa melilit.
Gisa terus mendesak agar Rio menemuinya dengan berbagai macam alasan. Ia berpura-pura kalau perutnya sangat sakit hingga tak mampu bangun dari tempat tidur.