Kirana meninggalkan rumah ibu mertuanya dengan perasaan sedih bercampur kecewa, ia sungguh terluka dengan ucapan ibu mertuanya itu. Bagaimana tidak ibu mertuanya itu mewajarkan sebuah perselingkuhan dan malah terkesan mendukung kelakuan bejat Rio dan menimpakan semua kesalahan padanya.
Ibu mertuanya itu bahkan beralasan Gisa dan Rio adalah teman sejak kecil hingga ibu mertuanya itu mewajarkan kalau Rio dan gisa memiliki hubungan yang sangat dekat.
"Dekat ya sangat dekat hingga bisa saling membuka selangkangan." Gerutu Kirana sembari menendang bebrapa kerikil yang ada di jalan
"Huh... Apa salah ku Bu, apa karena aku bukan menantu idaman mu sehingga ibu mewajarkan perselingkuhan mas Rio" Gumam Kirana menatap sendu ke arah bulan yang bersinar terang di atas kepalanya.