"Ayo, Tom!"
Suara Rendra menyadarkan Tommy dari pikirannya. Dan untuk menghormati sang tuan rumah, Tommy akhirnya masuk saat Jovita membukakan pintu rumahnya lebar-lebar.
Rendra mengajak Tommy duduk di sofa ruang tamu. "Silahkan duduk, Tom," katanya lalu menatap Jovita, "Sayang, maaf merepotkan. Tolong buatkan kopi untukku dan Tommy."
Lagi-lagi Tommy terkejut. Dan saat matanya menatap Jovita yang kini berlalu di balik tembok pembatas antara ruang tamu dan ruang nonton, Rendra langsung mengambil alih.
"Kau pasti bingung kan melihatnya?" Ia tertawa.
Saat itulah mata Tommy kembali menatap Rendra. "Kau sudah tidak bersama Andin?"
Rendra pun mulai bercerita, "Seandainya aku laki-laki yang paling mencintai Andin, aku pasti sudah mengusirmu dari sini."
Perkataan Rendra membuat Tommy merasa bersalah. "Maafkan aku. Aku tidak bermaksud menghancurkan hubungan kalian."
Pria itu terkekeh. "Kau tidak perlu minta maaf. Justru aku berterima kasih padamu."
Wah, makin seru ya, Guys. ^^ Simak terus ceritanya ya. Jangan lupa juga untuk stone dan komentarnya. ^^ Terima kasih.