Terapis itu pun kembali. "Maaf, Bu. Ternyata kawan-kawan tidak ada yang memiliki charger tipe C."
Sherly tersenyum. "Tidak apa-apa, Mbak. Terima kasih. Lagi pula biasanya suamiku ambil jadwal penerbangannya sore atau malam. Jadi, saat ini mungkin dia belum tiba di bandara."
"Oh, baiklah kalau begitu, Bu."
Sherly pun menyudahkan minumannya. Dengan cepat ia berdiri dan menghampiri si terapis. "Ini buat kamu. Terima kasih, ya?" Ia tersenyum sayang.
"Terima kasih, Bu. Jangan bosan-bosan datang ke sini, ya?"
"Pasti."
Sherly memang selalu memberikan tip jika wanita itu menanganinya dengan baik. Dan setelah menyelesaikan transaksinya di kasir, Sherly pun pergi meninggalkan salon itu dengan mobilnya.
"Baru setengah tujuh," katanya saat melirik jam tangan, "Aku pulang mandi dulu sekaligus charge handphone baru ke bandara."
Sedih, deh. Uuuuuwuuu *(