"Ya. Semalam aku bermimpi tidak bagus pada anak-anak. Jadinya aku tidak ingin lama-lama di sini. Aku juga tidak mau merepotkan mami. Kau tahu kan Julian nakalnya bagaimana? Jadi aku takut kalau terjadi sesuatu pada mereka akibat mimpiku itu."
Wajah Tommy berubah cemas. "Mimpi apa?"
"Julian lari-larian sampai jatuh dari tangga, sampai akhirnya dia pingsan dan meninggal."
Tommy menggenggam tangan Sherly. "Kalau begitu berarti kebalikan. Dia tidak akan apa-apa. Percaya padaku."
"Tetap saja aku khawatir. Kau tidak marah kan kalau aku pulang hari ini?"
Di satu sisi Tommy tak ingin jauh, tapi di satu sisi juga ia bersyukur karena itu berarti Sherly tidak akan bertemu Denny. Meskipun pengakuannya tempo hari bahwa mereka tidak ada hubungan apa-apa, namun tetap saja Tommy sangat tidak suka jika istrinya bertemu pria itu.
"Kau yakin tidak akan menunggu sampai hari sabtu? Kan kau bisa telepon mereka dan menanyakan kabar."
Ada yang gosong, gak? Kek bau hati angus, ya? Hehehhe. Maaf, Pak Bos. Hehehe