App herunterladen
53.84% My Unexpected Man / Chapter 7: Bab 6

Kapitel 7: Bab 6

~Keesokan harinya~

Teeet... Teeet... Teeet...

Bel masuk setelah istirahat pertama telah berbunyi. Semua anak mulai masuk ke kelas untuk mengikuti jam pelajaran selanjutnya.

"Anak-anak jam pelajaran Bahasa Indonesia kalian kosong karena Bu Suci sedang ada rapat. Kalian diminta menyelesaikan tugas yang kemaren, nanti tugasnya di kumpulkan sebelum istirahat kedua. Mengerti?" pesan Guru Matematika yang diminta menyampaikan pesan ke kelas Dayana.

"Iyaa Bu..." jawab teman-teman sekelas Dayana dengan serempak. Guru Matematika tersebut segera meninggalkan kelas.

Dayana mulai menyelesaikan tugasnya. Setelah beberapa menit tugasnya selesai, Ia memang sudah mengerjakan tugasnya hanya tinggal menyelesaikan.

"Aku mau ke perpustakaan, mau baca-baca buku disana, kalian ada yang mau ikut nggak?" tanyanya ke teman-temannya.

"Nggak deh ini aja tugas belum selesai. Emang loe udah selesai" jawab Riska. Dayana mengangguk. Ia melihat Dian, Vero, Alisha dan Patton sedang fokus mengerjakan tugas. Dayana segera keluar menuju perpustakaan.

🌿🌿

Suasana perpustakaan lumayan sepi karena memang ini jam pelajaran. Dayana mencari buku pelajaran tak lupa juga ia mengambil buku novel fiksi untuk di bacanya. Setelah mendapatkan bukunya, Dayana mencari tempat duduk. Ada beberapa siswa yang duduk disana. Dayana memilih duduk di meja yang di samping jendela, Ia senang ketika membaca lalu melihat keluar jendela melihat gedung sekolah yang di tanami banyak tumbuhan hijau. Dayana memulai membaca buku yang ia bawa.

Bruuuukk...

Terdengar suara buku berjatuhan.

Ternyata ada seorang siswi yang membawa tumpukan beberapa buku, tak sengaja menabrak seseorang yang sedang berdiri memilih buku untuk dibaca.

"Maaf Kak" ucap siswi tersebut mendongak melihat siapa yang ia tabrak, dia buru-buru membereskan buku-buku yang berserakan di lantai setelah tahu siapa yang dia tabrak.

Ternyata seseorang yang tertabrak adalah Anderu. Tanpa sepatah kata pun Anderu langsung pergi melewati siswi tadi tidak memperdulikan buku-buku yang berserakan di lantai.

"Apatis banget tuh Kak Anderu. Bener kata Riska kalo dia seperti pangeran es" Dayana ngedumel dalam hati.

"Boleh aku bantu?" Dayana mendekat karena merasa kasihan.

"Terimakasih" jawab siswi tersebut. Dayana membantu membereskan buku-buku tadi.

"Loe kenapa Day?" Dayana mendongak merasa ada seseorang yang menyapanya. Ternyata Jonathan.

Setelah menyelesaikan buku-buku, siswi tadi langsung pergi meninggalkan Dayana.

"Nggak kenapa-kenapa kok" jawab Dayana singkat, lalu duduk kembali ke meja.

Jonathan mengikuti Dayana.

"Ngapain kamu disini?" ketus Dayana. "Nanti cewek kamu marah lagi"

"Gue kesini mau minta maaf sama loe soal kemaren. Dan perlu loe inget gue udah nggak ada apa-apa sama Tania."

"Bodoamat" batin Dayana.

Dayana tetap fokus membaca buku.

"Dayana gue serius..." ucap Jonathan lagi.

"Kan kemaren udah" jawab Dayana singkat.

"Tapi gue nggak yakin soalnya loe masih jutek sama gue. Dan loe cuma baca chat gue tadi malem, loe nggak bales sama sekali."

"Ya udah aku maafin" jawab Dayana malas.

Jonathan tersenyum.

"Ngapain masih disini, kan udah aku maafin!!" ucap Dayana ketus.

"Kenapa sih loe masih jutek? Gue mau baca buku dan nemenin loe disini."

"Terserah" Dayana memutar matanya jengah. Ia kembali fokus membaca buku tanpa memperdulikan Jonathan.

Dari kejauhan Anderu masih memperhatikan Dayana. Dia tidak sepenuhnya pergi meninggalkan perpustakaan hanya berpindah ke deretan rak buku bagian depan. Ia melihat Dayana membantu siswa yang tak sengaja menabraknya, ia mengulas senyum dan mencoba mendekat ke arah Dayana. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat Jonathan datang mendekati Dayana, dan mereka berdua duduk di meja saling berhadapan. Melihat Dayana dan Jonathan, Anderu terlihat mengeraskan rahangnya, dan menaruh buku yang ia baca dengan kasar, lalu segera pergi meninggalkan perpustakaan.

🌿🌿

Sepulang sekolah Dayana tidak langsung pulang, dia pergi ke toko buku g******a yang ada di salah satu mall. Hari ini dia datang ke mall sendirian, karena teman-temannya yang lain langsung pulang. Sampai di mall Dayana menuju ke toko buku, mencari buku pelajaran untuk keperluan UASnya, tak lupa ia juga membeli novel fiksi. Dayana berdiri di depan tumpukkan buku-buku pelajaran, setelah menemukan buku yang dia cari kemudian dia berpindah ke bagian novel fiksi, dia menemukan novel yang menurutnya menarik untuk di baca. Dia memutuskan untuk membacanya, lalu mencari tempat duduk yang telah di sediakan di toko buku tersebut.

Tanpa terasa waktu cepat berlalu, matahari mulai membenamkan sinarnya, waktu sudah menunjukkan pukul 17.30. Dayana belum selesai membaca novelnya, dia akhirnya membeli novel tersebut tak lupa dengan sekuel nya. Setelah membayar buku yang dia pilih dia beranjak pergi keluar toko, dia mengirim pesan ke kakaknya supaya menjemputnya. Dayana melangkahkan kakinya ke st******s untuk membeli minuman.

"Kak pesan caramel macchiato 2" Dayana memesan minuman.

"Mau dine in atau take away?"

"Take away"

"Caramel macchiato 2 jadi totalnya sekian Kak"

Dayana menyodorkan satu lembar uang seratus ribuan.

"Baik silahkan di tunggu"

Dayana menunggu pesanan sambil duduk di meja terdekat, dia memainkan handphone nya untuk mengurangi kebosanan.

Tak lama datang seorang laki-laki dan perempuan.

"Anderu kamu mau pesen apa?" tanya perempuan yang baru datang tadi. Mendengar nama Anderu, Dayana mengernyitkan dahinya, perlahan dia menengok mencari sumber suara. Ternyata Anderu sedang berdiri bersama gadis cantik berambut panjang tergerai indah, mereka sedang memesan makanan. Anderu menyadari keberadaan Dayana, mereka saling menatap.

"Caramel macchiato 2" pandangan Dayana teralihkan setelah mendengar suara dari pelayan yang memberitahukan bahwa pesanannya sudah jadi.

"Iya" Dayana mengambil pesanan lalu beranjak pergi, dia melewati Anderu yang masih setia memperhatikannya. Mereka tak saling sapa, seakan mereka berdua tak saling kenal.

"Kok kamu bengong, lagi liatin apa sih?" tanya gadis di sebelah Anderu sambil mencari siapa yang sedang dilihat oleh Anderu. "Cewek yang pakai seragam putih abu-abu itu temen sekolah kamu? Kamu kenal?" lanjutnya.

"Enggak" jawab Anderu singkat. Anderu kembali ke tujuan awalnya datang ke cafe tersebut.

Setelah keluar cafe Dayana melangkahkan kakinya menuju lobi utama.

Dering handphone Dayana berbunyi, ternyata Satria menelfon, segera dia menekan dial accept.

"Halo Bang?"

📞 'Kamu dimana? ini Abang udah nyampe mau masuk basemen tapi masih macet'

"Nggak usah masuk Bang, aku udah selesai, aku aja yang keluar, Abang nunggu aja di depan, Abang nggak mau beli apa-apa kan?"

📞 'Ok siap kalo gitu. Abang tunggu di depan, cepetan jalannya!'

"Iya bang ini juga udah mau nyampe. Bye."

Dayana mematikan teleponnya, segera mempercepat langkah kakinya.

🌿🌿

21.45

Setelah seharian melakukan aktivitas Dayana merasa lelah dan bersiap untuk istirahat.

Kling...

Notifikasi handphone Dayana berbunyi, menunjukkan ada pesan masuk.

💌 Feriska Elma

'Day besok pulang sekolah kita jalan-jalan yuk? Gue tadi udah chat yang lain, mereka setuju. Lusa kan ada pensi perpisahan anak kelas XII, kemungkinan kita udah nggak bisa jalan-jalan lagi kan habis itu kita UAS, kita musti mempersiapkan buat UAS. Loe mau yah? Please jangan nolak. Loe belum pernah kan jalan bareng sama kita-kita.'


AUTORENGEDANKEN
Rumai Rumai

Like? Add your library!?

Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C7
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen