"Kenapa kau diam saja, Kilorn? Atau lebih tepatnya kembaranku." Kael menekankan semua perkataannya.
Kilorn tersenyum kecut menanggapi perkataan Kael dan berkata, "Kau sudah tahu kebenarannya? Bagus jika memang kau sudah tahu! Setidaknya aku tidak perlu memainkan game yang sama sekali tidak aku sukai lebih lama lagi dibawah perintah papa!"
Kael mengernyitkan keningnya, masih mencoba berusaha memahami perkataan Kilorn. "Aku tidak mengerti, bagaimana bisa kau terpisah denganku dan bahkan aku baru mengetahui sebuah fakta bahwa aku memiliki seorang kembaran," pungkas Kael dan segera duduk serta mencari posisi yang nyaman.
"Namun, yang lebih tidak aku mengerti, kenapa kau yang sebagai kembaranku tega melakukan hal jahat dan mencoba mencelakaiku? Sungguh sangat konyol!" lanjut Kael berkata kepada Kilorn sembari menertawakan sikap tercela kembarannya tersebut.
-Flashback on-