Kapitel 208: Akhir dari Dimitri (2)

Pelataran Kota Tua, Sentral.

Vanessa terjatuh setelah cengkraman Dimitri lepas, dan tubuh lelaki itu tergeletak lunglai tanpa nyawa di sampingnya. Vanessa tertegun, ia kemudian berusaha menengadah, melihat orang yang menolongnya.

Melihat sosok yang membantunya, Vanessa bernapas lega. Karena di depannya, ia mendapati seorang lelaki yang mengenakan setelan rapi, dengan topeng panji dan topi bowler. Lelaki tersebur berdiri tenang dengan tangan kanan memegang pisau daging yang biasa ditemukan dalam dapur, dan satu tangan lainnya memegangi kepala Dimitri yang mati dengan ekpresi terkejut.

Melihat Dimitri telah mati, Vanessa menghembuskan napas panjang, tetapi ia kemudian teringat kalau lelaki bejat tersebut bisa hidup kembali.

"Panji! Hati-hati, dia bisa hidup lagi!"

Vanessa berteriak memperingati, suara merdunya terdengar serak, mungkin karena efek samping penggunaan suara hipnotis atau mungkin memang karena dirinya telah terlalu lelah.

Panji menengok ke arah Vanessa.