Kapitel 178: NIKAH, YUK!

Pagi hari yang cerah telah menyingsing. Cahaya matahari sudah berburu masuk ke celah lubang udara di kamar Sean.

Tidak ada yang tahu, sepanjang malam Sean tidak tertidur. Ia baru memejamkan mata setelah selesai Shalat Subuh, saat mata dan kepalanya terasa berat.

Dan jika dihitung, Sean baru dua jam saja tertidur saat Gita datang. Terlihat jelas dari kantung mata Sean yang membesar.

Sean masih memejamkan mata saat Gita masuk ke dalam kamar untuk membangunkannya.

"Kak, bangun, yuk! Sarapan dulu. Papa udah tungguin kamu dari tadi," ucap Gita dengan lembut membangunkan Sean.

Sean tidak menjawab walau ia sudah mulai mengerjapkan mata dan tahu kalau Gita di sampingnya. Sean hanya bergerak untuk menarik tangan Gita untuk dikecupnya sesaat dan setelah itu ia langsung bangkit meninggalkan Gita tanpa bicara.

'Dia masih marah. Gimana caranya buat dia nggak marah lagi, ya?' Gita berucap dalam hati sembari memandang Sean yang langsung masuk ke dalam kamar mandi.