Kapitel 188: Malam Indah

Tidak lama bagi Azam dan Isabel untuk mencapai puncak kenikmatan mereka berdua. Beberapa saat kemudian, Azam pun telah mengeluarkan cairan beningnya di rahim Isabel. Azam dan Isabel sampai mengeluarkan keringat yang begitu banyak. Keringat mereka telah bercampur menjadi satu. Azam yang lelah pun langsung terkapar begitu saja di atas tubuh Isabel. Azam terlihat begitu ngos-ngosan. Sepertinya dia memang begitu sangat kelelahan malam ini. Isabel yang merasa berat karena Azam tertidur di atas tubuhnya, dia pun dengan cepat langsung mendorong tubuh Azam menjadi tertidur di sampingnya saja. Azam yang tadi sudah sempat tertidur menjadi terbangun kembali karena terusik oleh dorongan dari Isabel.

"Eum ... Sayang," ucap Azam yang langsung mengucek matanya.

"Eh, Mas Azam. Maafkan aku, Mas. Kamu jadi terbangun kembali gara-gara aku," ucap Isabel merasa tidak enak hati.

"Iya, Sayang. Tidak apa. Oh ya, untung Mas kembali terjaga. Tadi Mas Azam ada yang kelupaan," ujar Azam.