Semua orang pun langsung memasuki tempat makan yang sangat mewah tersebut. Azam sedikit ragu untuk melangkahkan kakinya ke dalam sana. Dia memikirkan biaya yang akan dikeluarkan untuk membayar makanan mereka nanti. Azam memang masih punya sedikit uang, tapi uang itu untuk simpanan, takut jika nanti akan ada keperluan mendadak.
Isabel sangat tahu betul mengapa Azam begitu gelisah seperti itu. Isabel pun langsung menggenggam tangan Azam dan menahannya untuk melangkah lagi. Isabel sengaja ingin menghindari semua orang dulu karena ia hanya ingin berbicara berdua dengan Azam saja. Isabel pun langsung mengajak Azam ke pojokan untuk menghindari kerumunan.
"Mas Azam," ucap Isabel.
"Iya, Sayang," sahut Azam menjawab ucapan Isabel dengan begitu lesu. Saat ini dia sama sekali tidak memiliki semangat sedikit pun.