Kapitel 216: Nindy Salah Paham

===Awas bab ini mengandung unsur dewasa, anda harus bijaksana===

***

Nindy memukul mukul dada Yudistira Salman,

"Yudistira...kamu kasar sekali...kamu pikir aku barang yang di angkat begitu saja! Kamu menyebalkan! Kamu tidak roman...!" Nindy kesal. Hampir saja. Nindy memotong kalimatnya. Dia melirik Yudisthira Salman, pria itu seperti tidak mendengar omelannya. Yudisthira Salman memutar keran air hangat, memasukkan

Goats Milk Shower Cream Silk satu botol besar habis.

"Yudisthira Salman kamu main sabun? Heh dia tidak jauh beda dengan Davita, tukang habiskan sabun. Sabun mewah dan sangat mahal begini kamu habiskan sekali mandi!"

Nindy jadi jengkel. Orang ini tidak sayang uang.

Semakin dekat dengan Nindy, dia jadi tahu istrinya itu bukanlah wanita pendiam seperti yang terlihat orang luar.

Nindy cerewet dan bicara semaunya.

"Apa itu sifat aslinya Nindy?"_ Yudistira Salman tidak peduli.

Nindy memperhatikan tingkah Yudisthira Salman,