"Bukankah Mama sudah mengusirku?" tanya Erland sontak sang mama pun terperangah.
"Kapan Mama mengusirmu? Sembarangan saja bicaramu!" kesal sang mama.
"Lho... Mama menyuruhku membawa makanan itu ke Jakarta, bukankah itu sama saja dengan menyuruhku cepat kembali ke Jakarta?" ucap Erland.
"Heh!" sang mama mencubit perut Erland sontak Erland pun terkejut.
"Maksudnya, saat nanti kamu kembali, kamu harus membawanya, bukan sekarang," ucap sang mama.
"Hem... Aku akan tetap pulang sore ini," ucap Erland.
"Ah, benar-benar tak berperasaan," ucap sang mama seraya mengerucutkan bibirnya.
"Ayolah, istriku merindukanku, dia memintaku cepat pulang," ucap Erland.
"Hem.... Alasan saja," ucap mama Erland tak percaya.
"Mana mungkin alasan?" ucap Erland.
"Kalau memang istrimu merindukanmu, coba telepon dia sekarang," ucap sang mama.
Erland menghela napas, dia mengambil ponselnya dan terkejut melihat pesan dari Briel. Seketika dia pun tersenyum dan bergegas membaca pesan dari Briel.