Kapitel 787: Jebakan

Di pagi hari, dengan membunyikan bel kuno di sebuah gereja besar di Paris, seberkas cahaya ceri ditaburkan ke Songbu Manor,

Jiang Wanze mengusap pelipisnya yang sakit karena mabuk. Sebelum dia tersadar, tangisan samar terdengar di telinganya.

Dia tiba-tiba berbalik dan melihat seorang wanita dengan tangan memeluk lututnya. Rambut panjangnya terurai dan dia terus menangis. Dia menundukkan kepalanya dan meringkuk di sudut tempat tidur. Tubuhnya bergetar samar.

Otak pun langsung sadar.

Dia mengambil pakaiannya dan turun dari tempat tidur. Dia mengerutkan kening dan menatapnya dengan waspada, "... Siapa kamu?"

Setelah bertahun-tahun berada di industri hiburan, ini bukan pertama kalinya dia naik ranjang. Tapi ini pertama kalinya seseorang naik ranjang saat dia mabuk. Dan sekarang sudah pagi. Setelah semalam, dia tidak tahu apa yang terjadi ……