"Cepat atau lambat, kau akan tetap kembali Iko. Entah itu menemuiku atau bersembunyi dariku."
Pria baya itu terus melanjutkan jalannya meski rasa sakit juga tak kunjung menghilang dari lukanya. Entah apa yang menjadikan luka ini tak kunjung sembuh, yang jelas ia bisa merasakan setiap tulang memiliki kerusakan dari luka itu. Ah sudahlah, jika dijelaskan bagaimana sakitnya ku pastikan kalian tak akan mau meneruskan bacaan. Dan bagaimana pria baya ini bertahan? Entahlah... Mungkin ia memiliki nyawa sembilan hingga masih saja melalukan perjalanan meski ia tahu itu menyakiti dirinya sendiri. Setiap rasa sakit ditubuhnya bahkan tak ia rasakan karena luka yang sebenarnya ada di dalam hatinya. Ya... Tak kunjung menemukan keponakannya adalah luka terbesar dan sebuah kesalahan atas dirinya. Bagaimana tidak? Ia yang merawat dan membesarkan Iko dengan penuh perjuangan, maka ia juga tak boleh kehilangan Iko dengan mudah. Itu terasa tidak adil untuknya. Bukankah begitu?
tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^