App herunterladen
4.14% MAFIA And VEILED GIRL / Chapter 16: 16. Tak Kenal

Kapitel 16: 16. Tak Kenal

"Nona, kau tak apa?" tanya Mike khawatir.

Mike segera berdiri di samping ranjang gadis itu tapi Erix malah menggeser tempatnya. Erix memang kurang ajar. Apa ia tak tau Mike juga khawatir dengan keadaan nona barunya?

Gadis itu menggeleng lemah. Ia menatap kedua pria di depannya bergantian. "Siapa kalian?"

Mike tersenyum. "Aku Mike dan ini Erix," jawabnya memperkenalkan diri serta satu tangannya menunjuk Erix di depannya.

Gadis itu lantas menunduk. Ia mencoba mengingat-ingat siapa mereka sebelumnya. Namun nihil. Tak ada secuil ingatan tentang mereka dikehidupannya dulu atau kemarin. Ia kembali melihat mereka bergantian untuk kembali memastikan apakah ia menganali mereka berdua.

"Aku tak mengenal kalian," jujurnya dengan suara lemah.

Erix dan Mike saling pandang lalu sesaat kemudian keduanya tertawa pelan menyadari bahwa gadis itu mencoba mengingat-ingat tentang mereka sebelum akhirnya mengatakan kebingungannya.

Gadis itu mengernyit bingung. "Apa yang kalian tertawakan. Aku benar-benar tak mengenal kalian," ucapnya mencoba tenang setelah merasa khawatir.

Erix mengangguk menyetujui ucapan gadis itu. Sementara Mike masih menahan tawanya dengan senyum menawannya.

Bagaimana bisa gadis itu mengenal mereka kalau dia saja dibawa ke mansion pribadi tuannya ini dalam keadaan tak sadarkan diri dengan perut berdarah bekas tembakan. Jangankan mengenal, melihat wajah mereka saja baru pertama kali dan ia mencoba mengingat-ingat. Lucu sekali nona mereka ini.

"Dimana ini?" tanyanya kemudian. Matanya melirik ke sekeliling ruangan putih lalu kembali melihat dua pria yang ada di sampingnya ini.

"Ini mansion pribadi tuan," jawab Erix.

Gadis itu kembali mengernyit. "Tuan siapa yang kalian maksud? Dan ... kenapa aku dibawa ke sini?" tanyanya bingung. Ia benar-benar tak mengingat apapun tentang mereka dan siapa tadi yang mereka bilang? Ada seorang tuan yang menjadi penghuni lain di sini?

"Tuan muda Lucas Vantouxer. Orang yang menyelamatkanmu malam itu. Tapi entah ... aku juga tak tau kenapa ia membawamu kemari," jawab Erix dengan mengedikkan bahunya.

Sejenak ingatan tentang malam itu berputar begitu saja dipikirannya. Dimana ia sengaja menghadang jalan pengendara motor yang melaju kencang untuk ia mintai pertolongan. Ia pikir ia akan ditabrak begitu saja mengetahui si pengendara motor yang masih melaju kencang ke arahnya dengan jarak dekat. Tapi tak ia sangka pria itu berhenti tepat satu meter di depannya. Dan ...

"Nona."

Panggilan itu menyadarkan gadis itu dari lamunanya. Ia lantas mengalihkan pandangannya pada dua pria itu lagi.

"Panggil saja Zoa," ujarnya memperkenalkan dirinya dengan senyum tipis diwajah pucatnya.

"Ya. Nona Zoa, kalau kau butuh apa-apa kau tinggal bilang pada kami tetapi sekarang kami harus segera pergi, kau tak apa kami tinggal bukan?" ujar Mike.

"Aku butuh sesuatu," ujarnya sebelum mereka berdua pergi.

"Apa itu?" tanya Erix menaikkan satu alisnya.

"Mukena dan alqur'an."

Mereka berdua saling pandang. Nona baru mereka beragama islam?

"Kau seorang muslim?" tanya Mike kemudian. Ia terlalu tak percaya pada permintaan nona barunya. Tapi tunggu! Apa ia dan Erix tak melihat nonanya memakai penutup kepala? Tentu dia seorang muslim bukan? Apalagi dengan semua anggota tubuh yang hampir tidak diperlihatkan sama sekali kecuali wajah dan tangannya.

Mike segera mengangguk sendiri sebelum Zoa menjawab pertanyaannya. "Baiklah. Aku akan membelikannya untukmu Nona. Kau tak butuh sesuatu lagi?"

Zoa menggeleng menanggapi. Sementara Erix hanya diam memperhatikan Mike. Ia jadi ragu. Apa Mike benar akan memenuhi permintaan Nonanya? Hei ... mereka harus segera pergi menjemput tuannya.

"Baiklah. Selamat tinggal Nona. Istirahatlah," ucap Mike lalu berbalik diikuti Erix di belakangnya setelah sebelumnya Zoa mengangguk.

Erix menutup pintu begitu sudah keluar dari kamar Zoa sedangkan Zoa lantas melihat ke arah jam dinding. Pukul 20:58. Bukankah ia harus segera beribadah?

Dengan perlahan ia mencabut jarum infus ditangannya. Ia sedikit meringis setelah jarum itu terlepas lalu segera turun dari ranjang dan berjalan lemah ke arah kamar mandi.

"Berapa hari aku tak sadarkan diri hingga tubuhku terasa lengket karna tak pernah mandi?" ujarnya pelan pada diri sendiri. Ia melihat pantulan wajahnya dicermin walk in closet. Tampak sangat pucat dan kotor. Ya tuhan ...

Zoa menghela napas sebentar sebelum akhirnya menyiapkan air untuk ia merendam tubuh lemahnya di dalam bath up dengan air hangat. Ia pikir mungkin rasa denyut dikepala dan perutnya bisa hilang setelah ia berendam nanti.

Setelah air dalam bath up terisi penuh. Ia segera merendam tubuh di dalamnya.

Mungkin barang yang ia butuhkan akan sampai setelah ia tinggal untuk berendam. Tak mungkin bukan ia hanya menunggu dua pria itu membawa pesanannya tanpa melakukan apa-apa?


AUTORENGEDANKEN
Anesa_mons Anesa_mons

tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^

Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C16
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen