Alfaro tersenyum, dan ia pun membalas ciuman dari istri nya tadi dengan di penuhi rasa cinta.
"Sayang, Andien sudah besar sekarang, haruskah kita membuatkan nya seorang adik ?" tukas Alfaro sembari menggoda nya
Echa hanya tersenyum tak menjawab, karena ia tahu bahwa kata-kata itu tanda bahwa suami nya sedang meminta jatah malam nya.
"Kenapa hanya tersenyum ? Kalau kamu capek aku tidak akan memaksa." tukas Alfaro yang memang sangat pengertian dan tidak pernah memaksa istri nya.
"Kenapa masih bertanya, haruskah aku yang memulai duluan ?" jawab Echa menantang, sembari jemari lentik nya mulai membuka satu persatu kancing kemeja suami nya.
"Kamu benar-benar memulai duluan rupa nya. Baiklah, ayo kita buatkan adik untuk Andien." ucap Alfaro yang langsung mendorong istri nya agar berbaring di bawah nya.
"Kamu mau anak laki-laki atau perempuan lagi ?" tanya Echa.