Kapitel 46: Ujian terberat bagi Nathan.

Praaaang...

Suara sesuatu terjatuh.

"Siapa ?" Nathan pun segera memeriksa keluar. Dan alangkah terkejut nya ia, saat melihat sosok Echa sedang berdiri di depan pintu.

"Ah itu, aku tidak sengaja menjatuhkan pot bunga." ucap Echa gugup.

"Echa, itu kamu bukan ?" Sebuah suara membuat Echa mengalihkan pandangan nya. Ia melihat ke arah sumber suara yang ternyata dari dalam ruang tamu.

"K_ka_kak Rani," ucap Echa setelah melihat pemilik suara tersebut.

"Kamu kenapa ada di sini ?" tanya Rani sembari melangkah mendekati Echa.

"Aku tinggal di sini kak." jawab Echa sembari mencoba tersenyum untuk menyembunyikan keterkejutan nya.

"Kamu tinggal di sini ? Kamu bekerja jadi pembantu di sini maksud nya ?" tanya Rani dengan detail.

"Dia adik ku." ujar Nathan tak ingin Echa di bilang sebagai pembantu di rumah itu.

"Adik ? Sejak kapan kamu punya adik ? Bukan nya kamu anak tunggal ?" kata Rani mulai kebingungan.

"Aku adik tiri kak Nathan." ucap Echa di iringi dengan senyum getir.