"LANCANG! AKU BUKAN WANITA MENJIJIKKAN SEPERTI YANG KAU KATAKAN. KAU LAH YANG LEBIH MENJIJIKKAN. LELAKI YANG SEBENTAR LAGI MENIKAH, TIDAK SEHARUSNYA MENJEBAK WANITA LAIN UNTUK KEPUASAN SEMATA!" Bentak Kiara dengan sorot mata nyalang senyalang tatapan Iblis Lucifer ketika ingin melumat habis para musuh-musuhnya.
--
Terlalu muak dengan calvino, Kiara bergegas melenggang dari sana. Sial, langkah kaki terhenti oleh cengkraman kuat yang melingkupi pergelangan tangan.
"Lepas, Vin!" Sembari menarik kasar tangannya. Sial, cengkraman tak juga terlepas, akan tetapi semakin terasa kuat hingga pergelangan tangan nyaris putus.
"Jangan coba-coba meninggalkan tempat ini tanpa izin dariku." Setiap kata yang meluncur bebas dari bibir kokoh bagaikan perintah mutlak yang harus dipatuhi tanpa adanya bantahan. Namun, Kiara berbeda, ia tidak sudi tunduk di bawah perintah lelaki yang sudah melemparkannya ke dalam jurang kegelapan berselimut duri pesakitan.
Have some idea about my story? Comment it and let me know.