App herunterladen
5.96% KARINA MARRIAGE / Chapter 13: bab 13 MAMA

Kapitel 13: bab 13 MAMA

Rayhan berulang kali menahan tawa nya saat melihat wajah kesal Karina,saat ini mereka sedang duduk makan malam di rumah orang tua Karina,dan tentu saja ibu Karina dan ibu nya menggoda Karina yang baru datang saat makan malam.

"jadi kenapa baru datang saat makan malam sayang? Bukannya mama bilang buat datang saat sarapan hm?" tanya Ibu nya dengan wajah yang di buat buat,sedangkan suami dan mertua nya di samping hanya bisa tertawa.kurang ajar memang kenapa dia menuruti perintah Rayhan untuk tidur lagi jika tahu dia bakal terbangun saat sore hari dan membuat nya kelaparan seharian.

Sekarang makanan di depan Karina nampak tidak enak lagi,padahal Karina belum makan apapun sejak pagi tadi tapi semuanya berubah saat mendengar godaan Ibu nya.

"bisa lah,pengantin baru" ucap mertua Karina,sedangkan Rayhan di samping nya menahan tawa

"oh pantas,malam tadi resepsi belums selesai sudah pulang duluan" ucap Ibu nya dan membuat mertua nya tertawa keras.Karina menatap Rayhan memberikan isyarat untuk membawa Karina pulang tapi pria itu malah tidak peka.

"padahal kalian kan sudah menikah satu minggu lebih,kenapa harus buru buru malam tadi?

"kan malam tadi spesial,hotel aja mencari yang kedap suara" setelah mengucapkan itu,Ibu,ayah,Ibu mertua dan ayah mertua nya tertawa keras,pipi Karina menjadi merah seketika jika saja dia punya ilmu untuk menghilang sudah pasti dia akan menggunakan kekuatannya itu.

"mama,ngomong apa sih" ucap Karina kesal,dia menyuapkan makanannya dengan cepat,semakin cepat dia pulang bukan kah semakin bagus.

**

"karina,mau kemana?" setelah pulang dari rumah Ibu karina,Karina sama sekali tidak bicara dengan Rayhan

"bodo" teriak Karina,dia menutup pintu kamar mandi dengan keras,dia sangat kesal hari ini sudah membuat Karina jalan bertingkik dengan tanda di tubuh yang harus di tutupi,sekarang pria itu pura pura nggak peka dan membiarkan Karina malu sendirian.

Karina membuka kamar mandi nya,dia melihat ke kanan dan kiri untuk mencari keberadaan Rayhan,tapi pria itu seperti nya tidak ada atau mungkin lagi keluar.Karina memakai pakaiannya dengan cepat dan menyeduh teh rosella nya,di saat kesal seperti ini paling tepat minum teh sambil menikmati hembusan angin.

Karina meminum teh nya sambil menikmati hembusan angin malam di balkon kamarnya,malam ini malam terakhir untuk menginap besok nya dia harus pulang ke kota,sudah lama Karina izin kerja dan tidak bertemu dengan Dimas,ah pria itu bagaimana kabarnya sekarang,setelah insiden yang membuat Karina sangat ketakutan,Karina tidak pernah bertemu Dimas lagi setelah itu.

"lagi mikir apa?" tanya Rayhan,karina membalikkan badannya dan melihat sekantong plastik belanjaan yang penuh dengan snack.

"aku lagi marah sama kamu Ray" ucap Karina,tetapi Rayhan malah tertawa dan memeluk Karin dari belakang.

"nggak ada orang marah orang lucu seperti kamu" ucap Rayhan,dia meletakkan dagu nya di bahu Karina.

"aku serius Ray,lepas" Karina berusaha membuka pelukan Rayhan tetapi sia sia,semakin Karina ingin melepaskan maka semakin kuat Rayhan memeluk nya.

"kamu mau kita pergi honeymoon kemana?" tanya Rayhan

"kamu bilang gini,bukan untuk membujuk ku kan?" Karina membalik badannya dan memandang wajah Rayhan

"itu salah satu alasannya untuk aku terus dapat jatah,tapi alasan utama nya aku ingin ada penerus yang nerusin perusahaan ku" ucap Rayhan sambil tersenyum

"pikiran kamu itu ya Ray perlu di ruqyah"

**

Karina merebahkan badannya di ranjang Apartemen Rayhan,setelah berjam jam akhirnya dia bisa beristirahat.

"Ray,aku mau ke laboratorium hari ini" ucap Karina

"bukannya kamu masih libur hari ini?" tanya Dimas,dia melepaskan jam tangannya dan meletakkannya

"ada rapat pemilihan yang ikut projek membuat vaksin baru"

Rayhan mengerutkan kening nya " bukannya kamu tidak bekerja di bagian itu?"

"aku memang nggak bekerja bagian yang membuat vaksin nya,tapi yang tes apakah vaksin itu aman atau tidak kan aku" balas Karina,dia bangkit dan mengambil pakaiannya dan memasang nya cepat

"sebelum makan malam aku pulang" ucap Karina

"aku jemput ya?"

"oke,jam 6 sore ya"

Karina berlari menuju rapat,dia terlambat 1 jam karena macet yang sangat parah.

"ah" ucap Karina kesakitan,kaki nya tidak sengaja tersandung sesuatu dan membuat nya jatuh.

"Kamu nggak papa?"

Karina mengangkat wajah nya dan menemukan Dimas yang membantu nya.

"nggak papa,terimakasih' ucap karina canggung,sebelumnya dia tidak pernah secanggung ini dengan Dimas.

"kamu mau kemana?" ucap Dimas saat melihat Karina yang mulai berjalan meninggalkannya

"ke rapat? Kamu nggak kesana juga?"

Dimas tertawa mendengar perkataan Karina "Rapat nya sudah selesai 15 menit lalu"

"oh ya,yang di bahas apa aja?"

"Cuma pemilihan biasa" ucap Dimas

"yang terpilih nya siapa?" tanya Karina,dia berharap kalau dirinya tidak terpilih,dari pengalaman projek penelitian itu akan memakan waktu yang lama tergantung cocok tidak nya vaksin itu di gunakan,tahun lalu Karina hampir 1 tahun lebih menyelesaikannya.

"kamu bisa menanyakannya ke ketua,aku tidak terlalu mendengar tadi" Karina mengangguk dia pun berjalan menuju ruangan ketua.

Tok..tok..tok..

"permisi pak,apa saya menganggu bapak?" ucap Karina,dia memasuki ruangan dengan sopan

"oh Karina,kebetulan kamu datang ada yang ingin saya bicarakan" karina mengangguk dan duduk di depan nya

"kamu terpilih dalam projek kali ini dengan Dimas" Karana yang mendengarnya pun sangat terkejut

"maaf pak,tapi bagaimana bisa saya terpilih? Saya tidak mengajukan diri" ucap Karina membela

"Dimas yang mengajukan kamu,dan karena kalian berdua berpengalaman dalam projek yang dulu akhirnya saya memutuskan memasukkan kalian berdua"

"tapi pak,saya baru saja menikah bagaimana saya bisa meninggalkan suami saya?"

"kamu nggak perlu khawatir,penelitian kali ini bukan membuat seperti penelitian dulu,melainkan hanya meningkatkan kualitas nya,waktu yang di butuhkan pun hanya 3 bulan dan tidak pergi ke sana kemari seperti dulu" ucap ketua menjelaskan

Karina terdiam,dia ingin menolak projek ini tetapi dia tidak tahu bagaimana cara menolak nya.

***

Karina berjalan ke sana kemari mencari keberadaan Dimas,bisa bisanya pria itu merekomendasikan dia dalam projek ini.

"Dimas kita perlu bicara" ucap karina,Dimas mengangkat kepalanya dan meletakkan kacamata nya

"di depan,disini lagi ada penelitian mahasiswa" ucap Dimas,Karina mengangguk dia mengikuti Dimas berjalan menuju kursi di taman.

"ada apa?" tanya Dimas

"kenapa kamu merekomendasikan aku?" tanya Karina kesal

"aku nggak ada pilihan,penelitian ini hanya untuk yang berpengalaman dan kebetulan karena aku dekat dengan kamu aku rekomendasikan" balas Dimas

"tapi kamu tahu sendiri,aku baru menikah" Karina menaikkan sedikit nada bicara nya

Dimas mengangguk "dan aku pun juga baru menikah" balas Dimas

"saat rapat itu ketua meminta aku menujuk orang untuk membantu,karena penelitian ini tidak lama dan tidak pergi ke luar negeti untuk mencari bahan nya seperti dulu,akhirnya aku merekomendasikan kamu"

Karina masih ingat betul bagaimana dulu selama 1tahun lebih dia harus berpindah pindah,hari ini dia di indonesia mungkin besok nya dia ada di kanada besok nya lagi dia ada di swiss,jawabannya hanya satu dia harus mempelajari bagaimana cara vaksin itu bekerja di negara yang juga memproduksi vaksin yang sama.Dulu menyenangkan untuk Karina karena dia bisa menghabiskan banyak waktu dengan Dimas tapi tidak dengan sekarang

"tapi aku tidak bisa meninggalkan Rayhan sendirian" balas Karina

"penelitiannya tidak mengharuskan kita seperti dulu,kita hanya seperti bekerja biasa jam 9 datang dan jam 6 sore pulang"


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C13
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen