App herunterladen
71.42% Nadia & athar / Chapter 5: Ch 5

Kapitel 5: Ch 5

sudah hampir seminggu lamanya Athar tidak bertegur sapa dengan Nadia . Nadia memilih untuk menghindar dari athar di sekolah, baik dari segi lisan maupun kontak fisik secara langsung. bagi Nadia itu hal yang paling baik dia lakukan. sementara athar masih setia mengirimi Nadia sebuah pesan, Athar tau kalau di telfon langsung Nadia pasti tidak akan mengangkatnya.

* chat WhatsApp

Athar : Nadia balas dong chat gue

masih belum ada tanda-tanda pesan di balas oleh Nadia.

" punya sahabat kenapa rumit begini sih " gumam athar frustasi.

" gimana nggak rumit, jatuh cinta tapi berdalih persahabatan " cemooh Alex dari samping Athar duduk. sekarang posisi mereka berada di dalam kelas. kebetulan kelas sepi karena penghuni nya sudah berhamburan keluar saat bel istirahat berbunyi, tidak terkecuali Nadia yang juga ikut keluar kelas. entah itu menghindar dari Athar atau memang perutnya yang juga kelaparan.

Athar hanya menceritakan kepada Alex apa yang dia rasakan terhadap Nadia . karena hanya Alex sahabat yang bisa menyimpan rahasia pribadi secara rapat-rapat sebelum ada instruksi untuk memberitahukannya kepada Dika ataupun yang lainnya. bukannya Athar tidak mau memberitahukan juga kepada Dika . Dika anak yang suka keceplosan kalau sudah mengetahui rahasia penting. mulut nya gatal kalau tidak memberitahukan kepada yang lainnya. lebih baik Dika tahu nya nanti saja kalau semuanya sudah jelas.

* Nadia POV

" nad, seminggu ini gue lihat Lo sama Athar agak beda deh " tanya icha curiga

" beda gimana ? Nadia seakan-akan pura-pura

" ya, Lo seperti menghindar dari Athar " lanjut Icha

" perasaan Lo aja kali ca " kilah Nadia

" nggak ah, seminggu yang lalu lo hutang cerita ke gue " ingatan Icha kembali pulih

" ha ha ha Lo masih ingat ya " tawa Nadia

" udah ah sekarang Lo cerita, kalau nggak gue tanya langsung ke Athar " ancam Icha

" iya deh, sebenarnya yang Athar bilang hubungan special itu adalah gue dan dia memutuskan untuk bersahabat. jujur Nadia

" tapi gue nggak bisa ca " lanjut Nadia

Nadia mulai serius dengan percakapannya dengan icha.

" nggak bisa gimana ? Icha mulai penasaran

" gue suka dan gue sayang sama dia Cha " jujur Nadia dengan suara yang sedikit di pelankan. namun penekanan kata suka dan sayang sangat lah jelas.

" serius ? Icha bertanya setengah berteriak

Nadia membekap mulut Icha secara spontan. karena semua murid yang berada di kantin melirik kearah mereka. karena posisi Nadia dan Icha berada di kantin.

" bisa nggak sih Cha Lo respon nya biasa aja " kesal Nadia

" habis Lo sih bikin gue kaget sekaligus nggak percaya " celetuk Icha

" Lo serius Nad, dengan apa yang barusan gue dengar ? tanya Icha masih belum percaya dengan ucapan sahabatnya itu

" iya gue serius, maka nya gue menghindar dari Athar supaya perasaan suka gue menghilang dan gue bisa terima Athar sebagai sahabat "

" kenapa Lo nggak jujur aja sih sama hati Lo nad, bilang sejujurnya kepada Athar apa yang sebenarnya Lo rasain " saran Icha

" gila Lo ca yang ada gue malu " cibir Icha

" kenapa malu " tanya Icha balik

" Lo pikir aja sendiri, Athar mana suka sama gue " jawab Nadia putus asa

" Lo belum nyoba kali neng " Icha menimpali

" atau perlu gue yang turun tangan nih " goda Icha

" nggak usah " ketus Nadia .

" ya deh, jawab Icha pasrah

" tapi Nadia sampai kapan Lo menghindar kayak gini dari Athar. yang ada lo makin tersiksa " lanjut Icha

Nadia hanya terdiam dan mencerna ucapan sahabatnya barusan. " iya, sampai kapan gue menghindar dari Athar " Nadia berbicara di dalam hati.

***

bel sudah berbunyi, pertanda jam istirahat telah selesai. Nadia dan Icha beranjak dari kantin berjalan menuju kelas mereka. separuh berjalan menuju kelas Nadia melihat Athar dengan dua sahabatnya yaitu Alex dan dika, yang juga berjalan ke arah kelas.

" dik, " sorak Icha

Dika langsung menoleh kearah Nadia dan Icha. sementara Athar dan Alex juga ikut menoleh. Nadia memilih membuang muka agar Athar mengira Nadia tidak melihat dia.

" Cha Lo sengaja ya menyoraki Dika " bisik Nadia

" ha ha ha, Lo tau aja niat gue Nad " Icha lalu berlari ke arah dimana Dika berdiri dengan dua sahabatnya. sementara Nadia melongo melihat tingkah Icha yang seakan-akan memberi ruang untuk Athar menghampiri dirinya.

niat baik Icha pun berjalan dengan semestinya. Athar tau betul apa yang di lakukan oleh Icha untuk dirinya. seolah-olah Icha sudah tau apa yang ingin dia lakukan.

Athar berjalan kearah Nadia yang masih berdiam diri di lorong yang mulai sepi itu. Athar seperti menjemput kekasihnya yang ingin sekali di ajak berjalan bersama. sementara Nadia sudah susah mengatur hati nya yang sudah bercampur aduk rasanya. ada rasa marah, canggung, malu, dan takut. takut akan pertanyaan-pertanyaan yang akan di lontarkan oleh Athar. jawaban apa yang harus diberikan kepada Athar jikalau Athar menanyakan perihal perubahan sikapnya dalam beberapa hari ini. jarak antara Athar dan Nadia semakin dekat.

" nad, kenapa diam disini  ? tanya Athar langsung setelah sampai di hadapan Nadia.

Nadia masih diam, matanya tidak berkedip sedetik pun.

" hallo " Athar mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Nadia

Nadia masih tidak sadar akan kehadiran Athar di hadapannya.

" nad " Athar mulai menggenggam dan sedikit menggoyangkan tangan Nadia.

" eh,, Lo " Nadia baru sadar dari lamunan

" kok ngelamun sih nad, mikirin apa sih ? tanya Athar

" yang lain pada kemana ? tanya nadia, karena lorong tersebut sudah sepi.

" udah pada masuk kelas nad. jawab Athar kesal

" oh, gitu ya. kok Lo masih disini ? tanya Nadia lagi seakan tidak punya masalah dengan Athar

" gara-gara Lo melamun gue disini Nad. Lo kenapa sih ? tanya Athar lagi.

" nggak kenapa-napa kok tar " Nadia melangkah dan meninggalkan Athar di belakang.

" woi, gue kok ditinggal sih " sorak Athar

Nadia tidak menghiraukan sorakan dari Athar. sesampai di kelas Nadia protes terhadap sahabatnya Icha.

" Lo kok main tinggal aja sih Cha " cemberut Nadia

" gue tadi di panggil Dika, ya udah karena Athar udah nyusul Lo ya gue tinggal deh " goda icha

" gimana nad ? goda Icha lagi

" apa nya yang gimana ? ketus Nadia

" tadi Lo di gandeng Athar nggak ? tanya Icha lagi sambil mengangkat alisnya untuk menggoda Nadia

" orang gue jalan duluan " jawab nadia

lalu Nadia diam seribu bahasa, untuk saat ini tidak ada yang perlu dibahas. karena Nadia masih mengatur ritme jantungnya yang tidak karuan.

***

Athar sedikit senang dengan tingkah laku Nadia beberapa waktu yang lalu. walaupun itu sepertinya di sengaja dilakukan oleh icha, agar Nadia tidak menghindar lagi dari dia.

" Cha, thanks ya " ucap Athar

" thanks untuk apa ? tanya Icha masih belum mengerti

" atas apa yang udah Lo lakuin tadi untuk gue. jadinya Nadia mau ngomong sama gue ya walaupun cuma sebentar "

" oh yang kejadian tadi itu ya " Icha mengerti apa yang dimaksud oleh Athar

" iya, sekali lagi thanks ya Cha " Athar mengacungkan jempolnya.

" sip " Icha juga menjawab dengan mengacungkan jempolnya.

ada sedikit kelegaan di hati Athar hari ini. dimana dia sudah bisa berbicara lagi dengan Nadia. walaupun itu hanya sebentar. karena beberapa waktu yang lalu Nadia menghindar dari dirinya. waktu begitu cepat di lalui oleh anak-anak di tingkat 3 SMA , bagaimana tidak hanya hitungan bulan lagi mereka akan menghadapi masa ujian akhir nasional. semua persiapan sudah dilakukan oleh semua siswa-siswi ditingkat akhir. tidak terkecuali Lima sekawan yaitu, nadia, Icha, Athar, Dika dan Alex juga sudah mempersiapkan dirinya masing-masing.

hari itu jadwal pulang sekolah dua jam lebih cepat dari biasanya. karena semua guru ada rapat dengan kepala sekolah. mungkin membahas perihal persiapan ujian akhir.

" Nad, mau pulang cepat atau mau ikut kita ke mall dulu ? tanya Icha kepada nadia.

" HM,,, emang mau ngapain Lo ke mall cha ? tanya Nadia

" sebenarnya gue mau nyari kisi-kisi untuk UN sih, sekalian ngedate " goda Icha dengan memainkan alis matanya.

" terus Alex juga ikut sama Lo ? tanya Nadia memastikan

" Athar juga ikut kok " jawab Icha semangat

" gue nggak ikut ah " mendengar Athar ikut Nadia memutuskan untuk tidak jadi ikut. sebenarnya sebelum Icha bilang kalau Athar ikut. Nadia berniat untuk ikut Icha. sekalian merefresh kan otaknya.

" kok nggak jadi ikut nad ? tanya Icha heran

" kapan-kapan aja deh " tolak Nadia

" ya udah deh " jawab Icha kurang bersemangat

akhirnya icha, Dika, Alex dan Athar menuju mall. mereka semua memutuskan untuk pergi hanya pakai satu mobil, yaitu mobilnya Dika. mobil Athar dibiarkan terparkir di sekolah.

" Nadia kenapa nggak jadi ikut Cha ? tanya Dika.

" emang Nadia juga mau ikut Cha ? sahut Athar dari belakang

" iya, tadinya mau ikut, eh tiba-tiba nggak jadi gitu. gue juga nggak tau alasannya kenapa " jawab Icha jujur

" mungkin gara-gara gue juga ikut kali Cha " Athar langsung menebak.

" kenapa sih nad Lo masih menghindari gue ? gue kira tadi itu Lo udah nggak menghindar dari gue " gumam Athar di dalam hati

" yaelah bengong nih anak " Alex membuka suaranya

ha ha ha ha ,,, ketiga teman Athar ketawa lepas, karena mendapati sahabatnya itu melamun.

" btw kok gue merasa ada yang salah ya antara Lo sama Nadia ? Dika tiba-tiba membuka suara

" ada yang salah gimana ? tanya Icha heran

" iya,, kayaknya si Athar sama Nadia ada something gitu " seru Dika

" oh " Icha hanya menjawab cuek. karena Icha tau Dika belum mengetahui bahwasanya memang ada sesuatu di antara Nadia dan Athar.

alasannya pun Icha juga tahu, karena pacarnya itu rada sedikit lama menyadari sesuatu yang terjadi antara Nadia dan Athar.

" ha ha ha Lo sih nggak mengupgrade memory " sorak Alex dari belakang kemudi

" maksud Lo Lex ? tanya Dika heran

" nggak jadi ah,, biar cewek Lo aja yang kasih tau. gue malas,, Lo lemot " cibir Alex lagi

Athar hanya diam dan sesekali hanya mengeluarkan senyum. karena hatinya mulai terasa terganggu lagi dengan sikap Nadia. dia pikir Nadia sudah mulai bisa menerima dirinya. ternyata Nadia masih menghindar.

Athar mengeluarkan ponsel dari saku celananya. dan mengetikan nama Nadia pada list kontak WhatsApp nya.

Athar mulai mengetikan satu pesan yang hanya ingin menyapa Nadia.

ATHAR : Nadia ✓✓

centang dua tapi belum berubah warna menjadi biru. berarti Nadia tidak membaca langsung pesan dari dirinya. padahal Nadia sedang aktif d WhatsApp nya.

" kenapa sih nad, Lo berubah lagi ke gue ? gumam Athar dalam hati.

***

sesampai di rumah Nadia memilih untuk langsung masuk ke dalam kamarnya. setelah bersalaman dengan bunda nya dan segera pamit untuk masuk kamar.

Nadia merebahkan badannya di atas kasur yang lumayan besar untuk ukuran dia seorang. tubuh Nadia terasa lelah setelah melakukan banyak aktifitas di sekolah. seragam masih setia menempel di tubuhnya yang cukup langsing itu. tiba-tiba ponsel Nadia bergetar. Nadia segera duduk dan membuka tas sekolah yang berada tepat di sebelahnya.

" siapa sih yang chat, nggak tau apa gue capek " Nadia kesal sendiri.

jelas sekali tertera di depan layar ponsel Nadia ada nama Athar.

" kenapa nih anak chat gue " Nadia bertanya kepada dirinya sendiri.

Nadia hanya memandangi list chat pada WhatsApp nya tanpa membuka pesan dari Athar, yang jelas-jelas hanya mengetikan namanya saja. Nadia tau Athar hanya berbasa-basi menyapanya pada chat tersebut.

satu pesan lagi masuk ponsel Nadia

Athar : Nadia, pesan gue kok nggak dibaca sih ? Lo masih mau menghindar dari gue ah ?

Nadia segera membuka pesan tersebut karena terlalu panjang. ada sedikit penasaran juga di dalam diri Nadia untuk tidak membuka chat itu segera.

Nadia : kenapa ? Nadia membalas hanya bertanya kembali kepada Athar

Athar : kok Lo malah nanya balik sih nad ? harusnya gue yang nanya Lo, kenapa Lo masih menghindar dari gue ? dan apa salah gue nad ?  Athar langsung memberikan banyak pertanyaan terhadap nadia.

Nadia :  Lo nggak suka dengan apa yang gue lakukan terhadap Lo ah ? mau gue menghindar atau nggak terserah gue dong. Nadia mulai sensitif terhadap Athar.

Athar : Lo kenapa sih Nad ? balas Athar singkat.

sementara Nadia hanya membaca chat terakhir dari Athar tersebut tanpa membalasnya.

***

Icha, Dika, Athar dan Alex sudah berada di parkiran mall. Icha, Dika dan Alex sudah keluar dari dalam mobil. Athar masih saja terdiam dalam mobil.

" tar, Lo nggak mau keluar dari dalam mobil gue nih ? tanya Dika heran

" iya, Lo kenapa melamun sendiri sih ? tanya Alex juga ikut-ikutan heran.

" Lo kenapa tar ? sahut Icha yang lagi membereskan tasnya.

" udah ah keluar, Lo mau gue kunci di dalam mobil ? Dika mulai jengkel dengan sikap aneh Athar.

" bucin kok di pelihara sih tar " cibir Alex

Alex lalu menarik tangan Athar untuk keluar.

" siapa yang bucin Lex ? tanya Dika polos

" Lo " ledek Alex

" gue ? Dika menunjuk dirinya sendiri dan masih belum mengerti atas jawaban Alex

Icha hanya tertawa melihat ke-lemotan pacarnya itu. memang benar Dika belum mengetahui permasalahan antara Athar dan Nadia. Icha juga belum berniat menceritakannya kepada Dika, karena Dika sepertinya juga tidak terlalu penasaran perihal hubungan asmara seorang Atharik Revano. sebenarnya Athar jarang sekali mengumbar masalah pribadinya apalagi berhubungan dengan masalah percintaan. jadi bagi Dika percuma merecoki hubungan asmara Athar sahabatnya itu.

dear Athar, maaf kalau gue menghindar dari Lo lagi. ini adalah jalan satu-satunya yang bisa gue lakuin. gue sayang sama Lo Tar. gue mau Lo menyadari itu dengan sendirinya. gue lakuin ini semua agar rasa yang gue punya tidak menyiksa gue sendiri tar. lebih baik gue mundur dari sekarang dari pada gue harus menjalani hubungan yang hanya gue yang ingin mempunyai rasa cinta dan sayang itu.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C5
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen