Kapitel 107: Teman Lama

Miranda baru saja bangun setelah beristirahat melalui perjalanan dari Bali ke Jakarta. Sementara Reyhan sudah tidak ada di rumah, dia langsung berpamitan bertemu dengan rekan bisnisnya.

Seorang pelayan berjalan mendekati Miranda yang sedang duduk santai di ruang keluarga sambil menonton TV.

"Nyonya ada orang di luar mencarimu."

Sejak kembali ke Jakarta, Miranda tidur lalu menonton TV, dia belum menghubungi salah satu anaknya.

Setelah mendengar suara pelayan, alisnya berkerut. "Apa kamu tidak menanyakan namanya siapa!"

"Hm … Nyonya, orang itu mengatakan bahwa dia… dia teman lamamu."

Siapa?

'Aku tidak punya teman selama ini,' dalam hati Miranda.

Miranda segera bangun. "Aku akan menemuinya, bawakan dia makanan dan minuman!"

"Baik."

Miranda bangun masuk ke kamar tidur dan pergi ke lemari untuk mengambil beberapa pakaian, mengganti pakaian sambil memikirkan siapa tamu yang datang menemuinya.