Kapitel 81: Pesaing Bisnis

Dwi langsung menggeser icon panggilan warna hijau pada layar ponselnya dengan cepat.

"Hallo, selamat siang Mbak." Jawab Dwi dengan nada suara sangat lembut.

"Dwi, bisa kamu datang sekarang ke kantor, aku dan papi menunggu kamu."

"Baik Mbak." Jawab Dwi.

Setelah itu sambungan telepon terputus.

Ada apa mereka memanggilnya?

Dengan menebak-nebak, Dwi berjalan menuju lift tak lama pintu lift terbuka.

'Ada apa kira-kira?'

Dwi masih terus berpikir, anak bosnya itu jarang sekali bertemu dengannya kalau bukan masalah …

'Apa ada sesuatu terjadi?'

Sepertinya Dwi sudah tertinggal berita, dia belum membuka ponselnya beberapa saat yang lalu.

Lift meluncur ke bawah, dalam hitungan menit lift tiba di lobi.

Dwi keluar lalu dia terkejut saat melihat berita yang tayang di televisi besar yang ada di balik meja resepsionis.

Tentang kerjasama Bank Exa dan investor asing.

Semua berita itu menyiarkan kabar tersebut.

Mata Dwi melotot, apa tentang masalah ini?