Kapitel 76: Hanya Tertuju Padamu

"Sekarang makan dulu lalu istirahat."

"Aku tidak yakin itu bisa dimakan," sahut Sean melirik sejenak ke arah mangkuk putih di atas meja nakas.

"Tentu saja ini bisa dimakan," kata Ashley dengan bangga. "Kalau hanya sebatas bubur, aku bisa membuatnya dengan mata tertutup."

"Sebaiknya jangan pernah lakukan itu." Sean memperingatkan.

Dia lantas meraih mangkuk putih berisi bubur —tentu saja— dengan tambahan daun seledri di atasnya dan minyak bawang, dapat tercium dari aroma yang menguar. Tidak ada toping lain, semisal suwiran ayam, potongan sayuran, atau kacang polong. Definisi bubur untuk orang sakit. Terbesit perasaan untuk mengakui fakta bahwa sebenarnya dia tidak sakit seperti pernyataannya beberapa saat lalu. Namun Sean juga tak yakin apakah dirinya sungguh baik-baik saja.

Sean melirik sedikit ke arah pria lain yang duduk di kursi belajar miliknya dengan ekspresi penuh harap, sorot matanya memancarkan keinginan agar Sean menghabiskan hasil kerja kerasnya itu.