Kapitel 299: 296. Jadi Saudari?

Sinta tengah sibuk mempersiapkan tugas sekolahnya. Beberapa hari lagi, akan ada pentas seni dan lomba. Di mana setiap anak harus mengungkapkan kesan selama hidup dan bagaimana mereka dengan orang tuanya di rumah. Tema ini sangat cocok bagi dirinya yang merasakan dampak perceraian orang tuanya.

Bocah itu terus bergumam sambil sesekali menggigit pensil dan menyelipkannya di telinga. Keningnya berkerut tanda ia sedang berpikir keras merangkai kata demi kata. Ia tidak mau terlihat buruk di depan umum dan ingin membahagiakan mamanya.

Naima akan mencurahkan segala isi hatinya, tentang bagaimana ia harus hidup terpisah dari sang Mama. Lalu akan menceritakan apa efek perceraian dari orang tuanya. Rasa rindu kembali mencuat dalam hatinya, ia ingin Sullivan hadir di pentas seni. Ia pun berimajinasi seolah Sullivan hadir di sana.