Kapitel 242: 241. Nyata Kepergiannya Menyakitkan

Di Ketika Tuhan sudah meminta, maka siapapun tak akan ada yang bisa mencegahnya. Jabatan, harta, tahta, cinta, juga orang orang terkasihnya. Tak akan ada yang mampu menghalangi ketika Tuhan mengambil miliknya kembali.

Pagi itu adalah hari terburuk dalam hidup Innes. Di saat dirinya sedang kalut karena Sullivan kembali diam. Ia dikejutkan dengan kematian ibunya yang sangat mendadak. Padahal hari kemarin ibunya itu masih sempat bersenda gurau dengannya di warung.

Innes tidak menyadari jika yang diucapkan ibunya merupakan sebuah kode. Jika itu pembicaraan terakhirnya dengan Bu Rita. Innes menangis di depan jenazah ibunya yang sudah terbujur kaku. Ia mengingat lagi peristiwa kemarin siang yang membuat hatinya semakin merasakan pilu mendalam.