Kapitel 115: Mencoba Membuka hati

Zarima duduk diranjang sebelum akhirnya Ia berjalan ke kamar mandi untuk menyegarkan diri. Lalu keluar kamar untuk membuat minuman hangat seperti biasanya, namun Ia lupa jika malam itu Aldo menginap di rumahnya karena ada badai yang tak memungkinkan untuk Ia pulang.

"Selamat pagi Zarima." Sapa Aldo sambil mengacungkan segelas coklat panas pada Zarima.

Zarima menepuk jidatnya pelan, "Maaf, Do. Aku lupa jika kamu menginap disini. Apa kamu sudah sarapan?" tanya Zarima sambil melangkah ke dapur menemui Alberta yang sedang sibuk membuat pancake kesukaan Zarima.

"Tuan Aldo belum saraoan, Nyonya. Tapi beliau telah membuatkan sarapan untuk anda." Kata Alberta membuat Zarima lalu menoleh pada Aldo yang justru pura – pura tak melihatnya.

"Kamu bisa masak?" Tanya zarima sambil mendekati Aldo yang sedang duduk di ruang makan.

"Tidak bisa dikatakan bisa juga, karena hanya alakadarnya saja." Jawab Aldo menyeruput coklat panasnya.

"Minumanmu." Sambung Aldo.