Rudi mengikuti langkah gontai Tama menuju ke halaman dimana mobil mereka terparkir, Rudi lega kedua sahabat mereka bisa menyelesaikan masalah mereka dengan kepala dingin.
"Tama, aku harap ini menjadi pembelajaran yang berharga untukmu kedepannya." Ucap Rudi pada Tama sahabatnya.
"Iya Rud, terima kasih karena kamu telah membuat mata dan hatiku terbuka, entah apa yang akan aku lakukan jika kau tidak datang menemui ku waktu itu pasti aku masih dalam kegelapan bersama dengan Zarima dan masih menyakiti Alfredo." Ujar Tama dengan lesu.
"Sudahlah, sebagai sahabat kita hanya bisa saling mengingatkan satu sama lain, sekarang jagalah Zarima, temanilah Ia. Dan selamat kamu akan menjadi ayah, mendahului kami semua." Ucap Rudi sambil mengulurkan tangannya pada Tama untuk berjabat tangan.
Tama menerima jabat tangan dari Rudi lalu menarik sahabatnya itu kedalam pelukan.
"Walau dengan cara yang salah." Ucap Tama.