Begitu sambungan telepon itu terputus, Eve tertegun, sementara Kania dan Liana yang sedang membantu memasak makan siang untuk semua pelayan dan pekerja di rumah itu pun menoleh dengan tatapan yang berbinar.
"Wah! Apa barusan itu dari Tuan Lucas?!" jerit Kania.
"Iya, beliau ingat hari ini ulang tahun Nona Aleta," kata Eve. Langsung membuat Liana dan beberapa pelayan lain ikut menjerit karena hal itu.
"Waaah!"
"Apa yang tadi beliau katakan?"
"Apa! Apa!"
Eve memandang semua bawahannya itu dengan senyuman. "Saatnya membuat kue yang besar!"
"Waaaah!"
"Baiiik!"
"Siap!"
Semuanya antusias untuk mengerjakan perintah tersebut saat itu. Mereka bersuka cita. Setelah makan siang dengan lahap, semua bekerja sama untuk membentuk acara 'kecil-kecilan' yang Lucas mau.
Menyusunnya bahkan tidak terlalu sulit. Karena Aleta tidak bisa melihat apapun, gadis itu hanya menoleh ke belakang sesekali saat mendengar keributan di sekitar. Namun, karena tak bertanya apapun, dia hanya kembali mendengarkan materi pelajaran di sekolah lewat kotak music yang disambungan dengan sebuah flashdisk berisi file-file sekolah.
Eve sendiri tetap mendekorasi rumah sedikit-sedikit meski Aleta tak mampu melihatnya. Pita-pita dan lampu juga dipasang. Bunga-bunga, namun setidaknya … dengan adanya kamera yang dipersiapkan, di masa depan nanti saat Aleta sudah selesai operasi, nona muda mereka itu masih bisa melihat momen tersebut.
.
.
.
Pukul 5 sore, seperti biasanya … Lucas pulang. Lelaki itu langsung masuk ke dalam rumah dengan langkah tegasnya yang agak uring-uringan meski para pelayan senyam-senyum menyambutnya. Dia tak memperhatikan sekitar. Dia hanya membersihkan diri, berpenampilan seperti biasa—kemeja dengan celana panjang. Dan menghampiri Aleta yang berada di kamarnya.
Aleta sedang bermain dengan kucing putihnya saat itu. Mereka berpelukan di atas ranjang. Maomao mengeong dan menekan-nekan pipinya yang lembut dan mencium hidung Aleta saat Lucas masuk.
"Aleta?"
Aleta tidak menyahut. Dia justru pura-pura tidur dengan memejamkan mata. Dia menenggelamkan wajah di leher Maomao dan terlihat tidak ingin makan malam sedikit pun. Malas. Entah kenapa rasanya sangat tidak ingin bertemu Lucas atau siapa pun hari ini.
"Aku tahu kau belum tidur," kata Lucas sembari membelai lembut pucuk kepala Aleta.
"Aku sudah tidur," sahut Aleta dari balik leher Maomao. Maomao pun mengeong protes saat Lucas mengangkat kucing gembul itu ke pelukkannya.
"Jangan bohong. Kau itu belum makan malam."
"Pokoknya aku sudah tidur. Aku sudah bermimpi!" kata Aleta. Merasa wajahnya terbuka, dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya hingga pucuk kepala.
"Aleta…"
Aleta tidak menyahut.
"Aleta, selamat ulang tahun…"
DEG
Sejujurnya Lucas juga sangat lelah untuk hari ini. Dia ingin sekali menumpahkan segala beban itu di punda Aleta, tapi bahkan untuk membuat gadis itu membuka hati kepadanya saja sudah sangat sulit.
"Aleta, kau sudah 18 tahun sekarang. Kapan-kapan aku akan mengantarmu untuk membuat kartu tanda penduduk," kata Lucas. "Kau sudah besar. Jadi jangan merajuk terus seperti ini."
Aleta pun membuka selimutnya sedikit-sedikit. Pipinya merah, tapi dia justru membalik tubuh dan memunggungi Lucas. "Aku tidak mau makan malam. Aku samasekali tidak lapar…"
"Hei…"
"Aku tidak mau jadi tua. Aku masih 17 tahun. Aku tidak ingin membuat kartu-kartu apapun!"
Maomao mendadak melompat turun. Mungkin karena kesal, perhatian Aleta kini sudah diganggu oleh Lucas. Kucing itu lalu berlari keluar kamar, tepat saat Eve mendorong sebuah kereta makanan berisi kue 3 tingkat dan lilin-lilin yang menyala indah. Di belakangnya Kania dan Liana membawa kamera dan kotak musik yang isinya khusus lagu "Selamat Ulang Tahun"
Benar-benar seperti anak kecil.
Lucas yakin Aleta bahkan tidak sadar kamarnya sudah didekorasi sedemikian rupa.
"Kalian langsung keluar saja tidak masalah," kata Lucas.
"Baik."
Mereka bertiga pun berlalu dan Aleta baru meliriknya dari balik selimut itu.
Gadis itu seolah-olah bisa melihatnya. Dia tersentak saat Lucas memeluk tubuh bagian atasnya masih dengan posisi duduk dan mengesun pipinya sayang.
"Aleta."
"Paman—"
"Duduk dan rayakan ulang tahunmu denganku atau kucium 100 kali?"
Wah ಥ‿ಥ Kalau kalian jadi Aleta milih mana nih?