"Hah, sulit sekali membohongimu."
"Aku akan pura-pura tidak tahu. Lalu, ada apa, Om, mencariku?" tanya Stefan sambil menyantap hamburger dengan lahap.
Ia mendengarkan semua keluh kesah Demian seperti seorang pria dewasa. Stefan tidak berkomentar, hanya menjadi pendengar yang baik. Sampai laki-laki itu mengatakan ingin mengetahui semua hal tentang ibunya, baru Stefan bereaksi.
"Apakah Om Demian benar-benar mencintai ibuku?" tanya Stefan. Ia berhenti mengunyah dan menyimpan hamburger yang sudah habis separuh ke dalam kotaknya kembali.
"Kenapa? Kau berubah pikiran, Jagoan?"
Demian mengacak rambut Stefan saking gemesnya. Seperti ada ikatan batin yang sudah mengikat hati Demian terhadap Stefan. Ia membayangkan kehidupannya bersama Julia, Stefan, dan Fanie.
"Stefan hanya ingin memastikan. Stefan tidak mau membuat mama memiliki pendamping yang akan menyakitinya di masa depan," ujar Stefan sambil membuka tasnya. Ia menunjukkan hasil penyelidikan yang didapatnya.