Kapitel 229: Hanya angan-angan

Jam sembilan malam, Aura sudah menyelesaikan pekerjaannya. Ia menyimpan semua alat-alat kebersihan itu kembali ke dalam gudang. Saat ia hendak keluar, Siswoyo menghadang.

"Aura pulang sendiri, 'kan? Mau diantar tidak?" tanya Siswoyo dengan ramah dan sopan.

"Tidak usah, Pak. Saya sudah dijemput sama tunangan saya," jawab Aura dengan nada dibuat seramai mungkin. Jujur saja, ia mulai melihat gelagat aneh dalam pandangan laki-laki itu.

"Oh, sudah punya tunangan. Hati-hati di jalan kalau begitu." Siswoyo pergi meninggalkan Aura setelah mengunci pintu ruangan.

Jam kerja cleaning service hanya sampai jam sembilan malam. Mall tutup jam sepuluh malam, sesuai jadwal. Sultan tidak pernah membuka mall sampai tengah malam, karena dia tinggal di mall itu. Meskipun ia tinggal di lantai paling atas, namun suara-suara dari lantai di bawahnya, dapat mengganggu jam istirahat.

"Aura!"