Kapitel 222: Selalu saja kalah

"Jalankan mobilnya, Ben! Aku harus pulang," ucap Gita setelah dua jam berlalu, mereka masih di tepi jalan.

"Aku tidak mau. Katakan dengan jujur padaku, Git! Apa yang salah denganku, sampai kamu tidak memberiku kesempatan untuk mengejar cintamu?"

"Kamu gak salah, Ben. Tapi aku. Akulah yang tidak ingin menjalin hubungan lagi dengan laki-laki mana pun," jawab Gita emosional.

"Alasannya?"

"Aku …. Aku bukan wanita yang sempurna, Ben. Kamu hanya akan menyia-nyiakan hidupmu, jika kamu bersamaku. Cari wanita lain saja," jawab Gita sambil memalingkan wajahnya.

"Apa maksudmu dengan tidak sempurna? Karena kamu seorang janda? Bagiku status tidak penting, asalkan kamu~"

"Aku mandul, Ben! Aku … tidak akan bisa memberikan keturunan kepada laki-laki mana pun. Jangan mendesakku lagi, kumohon," ucapnya dengan suara bergetar.

"Jadi, itu alasan suamimu menceraikan Kamu?"