Kapitel 98: Buka bajumu!

Tok! Tok! Tok!

"Siapa?" Aura turun dari tempat tidur sambil memeluk tubuhnya sendiri. Rasa dingin itu begitu menusuk sampai ke dalam sumsum tulang. Kakinya bergetar saat berjalan menuju pintu depan.

Gadis itu menyibak tirai jendela dan membelalakkan matanya. Seorang pria berdiri di depan pintu dengan tubuh basah kuyup kehujanan. Ia segera membuka pintu.

"Kak Aldo!"

Pemuda itu tersenyum lebar. "Apa aku mengganggumu?" Aldo bertanya sambil menggaruk pundaknya yang tidak gatal. Itu pertanyaan paling bodoh menurutnya.

Jelas-jelas gadis itu sedang sakit. Kedatangan Aldo pasti mengganggu istirahatnya. Namun, ia terpaksa singgah di rumah Aura karena tidak ada tempat lain yang bisa dituju.

Jarak rumah kontrakan Aura dengan jalan besar itu cukup jauh. Sehingga mobil Aldo tidak bisa masuk ke dalam gang kecil yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Ia berlari dari mobil menuju ke rumah Aura.