WARNING 21+!!!!!
This is DDLB (Daddy Dom Little Boy) Relationship, Spanking and Punishment akan ditekankan di chapter ini. Jika konten tersebut tidak sesuai dengan preferensi kalian dimohon jangan baca chapter ini. Akii tidak menerima hujatan kebencian:'(
-----------------------------------------------------------
"Baby!" Panggil Ashlan.
Kesadaran Lucas kembali begitu mendengar suara Ashlan.
"Daddy, I miss you so bad!" Lucas berjalan gontai kearah Ashlan yang terlihat sangat marah. Dengan kondisinya yang masih mabuk Lucas hampir terjatuh lagi kalau Ashlan tidak segera menangkapnya.
"Daddy... I miss you, I want my kiss"
Ashlan hanya diam, matanya menatap Harry yang sedang berdiri memperhatikan tingkah Lucas yang terlihat manja pada Ashlan.
"Baby, kenapa kau berkeliaran dengan kondisi mabuk jam satu malam begini?!" tanya Ashlan dengan nada tidak senang
"Umnn... I'm waiting for you. I have a bit fun with my friends" jawab Lucas seadanya. Tubuh Lucas masih belum bisa berdiri dengan tegap, ia melingkarkan tangannya manja ke leher Ashlan.
"A bit fun?"
Harry yang sedari tadi berdiri merasa terancam setelah tatapan Ashlan semakin tajam kearahnya.
"Yep, with him" jawab Lucas sambil menunjuk kearah Harry
"You need to explain your action tonight. Now, we're heading home!"
"Yesshh Daddy" Lucas menjawab dengan desahan yang sangat ketara.
Mobil berjalan cepat menuju rumah Ashlan, situasi di mobil membuat sopir merasa tidak nyaman. Ashlan tidak biasanya telihat semarah ini, sopir itu berfikir pasti terjadi sesuatu yang membuat tuannya sangat marah.
Lucas terus menerus berusaha mendapat perhatian Ashlan. Meskipun kondisinya mabuk tapi ia masih memiliki sedikit kesadaran dan ia manfaatkan kesadaran itu untuk mendapatkan perhatian yang tidak ia rasakan seharian ini.
"Daddy... Kenapa daddy diam? apa Lucas nakal? daddy..."
"I will be a good boy. Please, don't do this. Speak to me, Daddy..."
"Daddy~"
Lucas terus mengulangi kalimat-kalimat yang sama, dia berusaha duduk di pangkuan Ashlan tapi Ashlan tidak mengijinkannya. Tidak untuk saat ini, Ashlan sangat marah dengan perilaku Lucas barusan.
"Daddy...I'm sorry... Lucas nakal.." Ucapnya ditengah isakan kecil yang mulai muncul karena ia tak kunjung mendapat perhatian Ashlan. Sudah 30 menit mobil berjalan dan Ashlan tak mengucapkan sepatah katapun. Kini mereka sudah sampai di rumah Ashlan.
Ashlan langsung keluar tanpa menunggu Lucas terlebih dahulu.
"Daddy... don't leave me.. waitt!" Lucas berlari keluar mengikuti Ashlan masuk kedalam rumah
"Daddy!!!" Lucas tak kuat lagi jika harus diabaikan seperti ini, tepat dibawah tangga dia terduduk, menangis.
Ashlan yang sudah berjalan sampai ditengah tangga berhenti dan berbalik begitu mendengar tangis parau baby boy-nya. Menghembuskan nafas berat, Ashlan berjalan kearah Lucas untuk membantunya berdiri. Sampai dikamar, Ashlan masih belum berbicara pada Lucas. Kesadaran Lucas sudah lebih banyak dari sebelumnya, tangisan kecil masih keluar dari bibir manisnya.
"D-Daddy I'm sorry... I'm a naughty boy, I-I d-deserve punishment" ucapnya sambil sesegukan
"Yes, you are a naughty boy!" Ucap Ashlan setelah lama menatap baby boy-nya yang terlihat berantakan diatas ranjang
"I-I know... I'm very sorry daddy, I'll do anything..." Lucas melihat kebawah dan tak berani menatap dady nya yang saat ini sangat marah
"Kau tahu apa kesalahanmu, boy?"
"I-I-I don't know..."
"You don't know?!" Ashlan semakin marah.
Menyadari nada suara Ashlan yang bercampur kemarahan Lucas semakin menundukkan kepalanya. Lucas berusaha mengingat perilakunya yang membuat dady-nya merasa tidak senang.
"Take off your clothes, get naked. NOW!" nada suara Ashlan semakin berat, ini pertama kalinya Lucas tahu daddy nya bisa semengerikan ini.
Dengan tubuh bergetar Lucas melepaskan seluruh pakaiannya, melipatnya rapi dan meletakkannya di meja dekat tempat tidur kemudian dia kembali ke posisi nya semula. Lucas menunduk diatas ranjang, menunggu dengan sabar punishment yang akan diberikan Ashlan kepadanya.
Ashlan duduk di tepi ranjang masih dengan pakaian lengkap minus jas berwarna indigo yang tadi dikenakannya.
"I want you on your stomach in my lap!" perintah Ashlan kepada Lucas
"Yes daddy" Lucas segera menempatkan dirinya diatas pangkuan Ashlan dengan bokongnya diatas. Siap untuk menerima spanking.
"Setiap satu tamparan daddy ingin kau menyebutkan kesalahan yang telah kau perbuat!"
Lucas hanya mengangguk, sekarang perasaannya bercampur antara tidak sabar dan senang. Entah kenapa punishment yang seharusnya membuatnya takut malah berdampak sebaliknya. Bahkan pen*s nya sudah sangat tertarik dengan spanking yang akan ia dapatkan.
"Use your words baby!"
"Yes, daddy"
Slap! Ashlan menampar bokong Lucas dengan tangannya
"Now mention!" perintah Ashlan
"A-Aku terlalu banyak minum, sampai mabuk" jawab lucas menyebutkan kesalahannya setelah berfikir berkali-kali
Slap! tamparan kedua mendarat di bokong mulus Lucas
"A-Aku pulang kemalaman"
Slap! tamparan ketiga berhasil membuat bokong Lucas yang putih mulus menjadi kemerahan
Slap!
"Aku pulang bersama Harry" jawaban Lucas membuat Ashlan yang sudah lebih tenang menjadi marah lagi
Slap! Ashlan menyalurkan kemarahannya ditamparan kelima tanpa ia sadari kalau tamparan ini jauh lebih keras dari sebelumnya
"Aw daddy, sakittt!!" Lucas mulai menangis lagi
"Sebutkan kesalahanmu, baby boy!"
"A-Aku...A-Aku membiarkan Harry menciumku"
Slap! Ashlan semakin menjadi-jadi
"Daddy.... sakitttt" teriak Lucas, rasa sakit yang ia rasakan membuat pen*s nya yang berada diantara paha Ashlan semakin menegang menekan keras paha Ashlan
"Kau tahu dia akan mencium mu tapi kau membiarkannya!"
"No daddy...No. A-Aku tidak punya tenaga untuk melawan. Aku sudah sangat mabuk"
"Siapa yang mengijinkanmu mabuk?"
Lucas hanya terdiam mendengar pertanyaan Ashlan, Lucas tahu seharusnya ia bertanya terlebih dahulu pada Ashlan ketika dia akan hangout dengan kawan-kawannya.
Slap! Ashlan tidak meneriman ampun untuk kesalahan baby boy-nya yang ini, tamparannya semakin keras, hal itu membuat tangan Ashlan terasa sakit sama seperti bokong Lucas yang sudah sangat merah
"Mention! I never told you to stop!"
"Y-Yes d-daddy"
"A-Aku tidak meminta ijin dulu ketika keluar" sebut Lucas setelah diingatkan oleh Ashlan.
"Good. Jadi apa yang seharusnya kau lakukan?"
"A-Aku harus minta ijin dulu"
"Good boy"
Slap! Tamparan Ashlan agak berkurang tapi bokong Lucas sudah terlanjur kesakitan jadi meskipun lebih pelan tapi rasa sakitnya tetap bertambah. Semakin sakit bokongnya, pen*s Lucas semakin tegang, bahkan sekarang ia sudah tidak kuat menahan diri lagi.
"Daddy I wanna cum" teriak Lucas ketika Ashlan akan menamparnya lagi
"No. Aku belum mengijinkanmu untuk itu"
"But... I can't. Sakit bangett daddy..."
"Sshhh baby boy, apa kau lupa kau sedang dihukum?"
"Yes, daddy. I'm sorry"
"Good, now mention!"
" A-Aku terlalu berisik ketika dimobil"
"Bukan, bukan itu kesalahanmu"
"A-Aku..." Luca tediam beberapa saat kemudian berkata "Maaf daddy aku tidak tahu lagi"
Slap!
"Kau membuat pak supir merasa canggung dengan tingkahmu yang tak tahu tempat"
"Tapi daddy, barusan aku sudah mengatakan itu"
"No. It's different. Aku mengijinkanmu berisik dimanapun termasuk dimobil, tapi hal itu berlaku hanya jika ada kita berdua. Daddy tidak suka dengan tingkahmu yang membuat orang lain merasa terganggu. Mengerti?!"
"Y-Yes daddy"
Slap!
"Now, cum baby boy!"
"Yessshhhh daddyyyhhh..."
"Nnggghhh... Ahhhh..."
Pen*s lucas menyemburkan cairan putih kental yang membasahi celana Ashlan. Tubuhnya serasa melayang dipenuhi dengan perasaan bahagia karena high cum yang tak pernah ia rasakan selama bertahun-tahun. Beberapa menit kemudian ia masih tidak bergerak. Lama-kelamaan nafasnya yang berat menjadi lebih teratur, perlahan ia jatuh kedalam tidur yang lelap di pangkuan Ashlan.
Ashlan yang sadar bahwa baby boy nya telah tertidur segera membaringkannya di ranjang. Dia berdiri mengambil air hangat dan handuk untuk membersihkan sisa-sisa spe*ma yang melekat ditubuh Lucas. Ini adalah pertama kalinya Ashlan melihat tubuh Lucas telanjang bulat. Dengan posisi Lucas yang miring, Lucas telihat sangat menggairahkan, apalagi spanking yang ia berikan tadi secara langsung berdampak pada pen*snya sendiri yang sudah menegang sejak Lucas melepaskan pakaiannya.
Ashlan mengambil es batu untuk mengobati bokong Lucas yang memerah
"Nghh..." desah Lucas ketika Ashlan meletakkan es di bokongnya
"Ssshhh ini akan membuat rasa sakitnya tidak terlalu parah, tahan sedikit baby" bisik Ashlan ditelinga Lucas
Ashlan terus memberikan after care yang membuat Lucas merasa nyaman. Ashlan memeluk Lucas dan mengelus punggungnya. Dia mencium setiap inci tubuh Lucas yang dibalas dengan desahan manja dari si pemilik tubuh meskipun ia telah tertidur.
Selesai dengan after care, Ashlan berjalan ke kamar mandi untuk mengurus pen*s nya sendiri yang sudah sangat tegang.