"Hime-chan..." kau mendengar suara lembut seseorang "menikahlah denganku, untukmu aku akan melakukan apa saja"
Tidak akan kumaafkan
" Bahkan mati untukmu"
Tidak akan kumaafkan
"Aku akan sangat senang kalau kau juga sama"
Tidak akan kumaafkan
Mendengar suara tulus itu kau tak bisa menolaknya dan menerima uluran tangannya. Semuanya menjadi gelap dan petir menyambar. Lelaki itu tertawa. Dari tawanya kau bisa tahu itu bukanlah hal yang baik.
"Kau pikir aku mau menghabiskan waktu dengan perempuan sepertimu?"
Kau terbangun
"Mimpi..."
Kau pergi ke sekolah. Mengikuti pelajaran seperti biasa. Makan siang dengan teman. Kembali ke kelas. Dan menunggu bel pulang.
"[Nama], mau ikut kami? Kami mau ke karaoke" tanya teman sekelasmu.
"Maaf, aku mau ke perpustakaan. Jadi, lain kali saja ya?" jawabmu membereskan meja.
"Begitu? Oke, lain kali ya" dia pergi bersama dengan yang gadis yang lain. Kau sendiri mengambil tasmu dan keluar dari kelas.
""Kau tidak pergi?""
"Ya. Aku ingin membaca buku hari ini" jawabmu pada teman terdekatmu.
""Lakukan yang kau mau, jangan memaksakan dirimu, jangan takut untuk menolak. Kau melakukannya dengan baik""
Kau merasakan angin sejuk. "Ehehe" tanpa sadar kau melepas senyummu. Kau selalu senang dipuji olehnya. "Terimakasih Kai".
Kau mendengar keributan. Banyak perempuan yang berkerumun.
""Sepertinya ramai sekali disana""
"Ada apa ya?" kau mendekat dan melihat ditengah kerumunan itu seorang lelaki berambut pirang. Dia sangat tampan. Kau hanya bisa terpana melihatnya. "Ah, terimakasih kalian semua". Suaranya membuatmu merinding. Kau tidak tahu kenapa. Suaranya sangat lembut dan tulus. Hanya saja ada sesuatu.
Dia melihatmu dan tersenyum. Para perempuan berteriak memanggilnya. "NIA!!!". Kau memilih mundur dan pergi ke perpustakaan.
"Nia... dimana aku pernah mendengarnya?" kau mencoba mengingat. Tidak mungkin kau tidak mengingatnya. Nia sangat tampan dan keren, sangat mudah diingat. Tapi kenapa kau tidak mengingatnya? Seakan kau tidak pernah bertemu dengannya?
"Kai"
""Ya?""
"Apa kau tahu lelaki tadi?"
""Tidak. Aku tidak tahu. Mungkin dia dari kelas lain?""
"Begitu..."
""Apa kau tertarik dengannya?""
"Kurasa kau bisa bilang begitu... ah, bukan tertarik seperti itu. Aku baru melihat Nia hari ini"
"Benarkah kita baru bertemu kali ini? Padahal kita bertemu setiap hari" kau berbalik dan melihat Nia.
"Eh?! Um...".
"Tapi memang ini pertama kali kita bicara. Kau selalu duduk sendirian kecuali temanmu memanggil. Oh ya, kadang kau juga tersenyum sendiri. Yang lain sering merasa kau aneh tapi untukku kurasa itu sangat imut. Kau bisa membayangkan sesuatu yang menyenangkan dengan mudah. Itu artinya kau orang yang positif".
Kau kehilangan kata-kata.
"Be... begitu..." jawabmu.
"Tadi aku melihatmu. Apa kau tertarik denganku?".
Tadi Kai juga bilang begitu. "Kau bisa bilang begitu... kurasa...".
Nia tersenyum. Senyum yang sangat menawan. "Kalau begitu, kuharap kita bisa lebih mengenal satu sama lain. Aku selalu penasaran denganmu".
Kau hanya mengangguk.
"Baiklah, senang bicara denganmu Hime-chan" Nia berbalik pergi.
"Kai?"
""ya?""
"Dia bukan teman sekelasku kan?"
""Ya, aku tidak pernah mengingatnya""
"Tapi dia bilang, dia selalu mengingatku. Apa maksudnya itu?"
""Entahlah. Tapi firasatku tidak enak. Kau harus berhati-hati dengannya""
"Iya. Terimakasih Kai"
Kai. Yang paling kau percaya. Kau bersyukur memilikinya. Kai adalah sesuatu yang berdiam didalam dirimu sejak kau lahir. Kau tidak tahu wujudnya atau apa sebenarnya dia. Dia selalu berbicara denganmu. Menjagamu dan membimbingmu. Kau selalu percaya kalau dia adalah malaikat penjagamu.
Di webnovel kita nggak bisa pake Italic atau Bold. Jadi buat Kai aku pake tanda ("") kalau dia bicara soalnya dia ini bicara didalem pikiran kita.