Kapitel 150: My Beloved Brother

"Permisi." Aku melongok di ambang pintu. Naoki sendiri sudah melepaskan sepatunya dan melirik padaku.

"Ayo masuk!" Ia kembali dan meraih tanganku agar segera menyingkir dari ambang pintu.

Meski ragu tapi aku tetap masuk. Aku melihat ada sepatu pantofel hitam besar yang tersusun di rak sepatu. Dan beberapa sepatu sneaker yang aku tebak milik Naoki.

Ada sebuah foto di atas rak yang terpasang di dinding. Foto Makoto dan Naoki. Mereka saling merangkul dengan senyum yang begitu lepas. Kebahagiaan itu begitu terasa walau hanya dari sebuah foto.

Entahlah.. melihat foto itu, rasanya seperti ada sesuatu yang direbut dariku. Aku merasa Begitu cemburu.

"Apa yang kau tunggu? ayo masuk! Aku mencoba membuat gyoza, tapi aku tak yakin dengan rasanya. Karena ini. pertama kalinya aku membuat Gyoza. Apa kau suka?"

"Ah ya! aku makan semua jenis makanan." Jawabku asal.